Ketum Golkar, Airlangga Hartarto
Jakarta - Setelah terpilih menjadi ketua umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto diminta segera untuk mengundurkan diri dari kursi Menteri Perindustrian di Kabinet Presiden Jokowi.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, mundurnya Airlangga dari Kabinet Kerja, maka akan lebih fokus untuk membenahi Partai Golkar yang sedang mangalami keterpurukan."Saya menyarankan agar Airlangga berhenti jadi menteri, supaya fokus menyelamatkan Golkar," kata Pangi, kepada Jurnas.com, Jakarta, Minggu (17/12).Kata Pangi, hal itu sebagai komitmen dan konsistensi Presiden Jokowi yang tidak memperbolehkan menteri rangkap jabatan. Sehingga, Airlangga semestinya mundur tanpa ada permintaan dari Jokowi.Baca juga :
Luhut Panjaitan sebelum Airlangga Mundur Ketum Golkar: Kita Harus Kompak, Jangan Mau Diintimidasi
Diketahui, Airlangga resmi menjabat menjadi Ketum Partai Golkar menggantikan posisi Setya Novanto. Keputusan itu berdasarkan hasil rapat pleno Partai Golkar, di Kantor DPP Golkar, Rabu (13/12).Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, Novanto dinonaktifkan setelah berstatus sebagai terdakwa. "Pergantian dari bapak Setya Novanto kepada Airlangga Hartarto definitif ditetapkan pada rapat pleno," kata Nurdin.
Luhut Panjaitan sebelum Airlangga Mundur Ketum Golkar: Kita Harus Kompak, Jangan Mau Diintimidasi
Ketum Golkar Airlangga Hartarto Setya Novanto