Direktur Eksekutif INDODATA Danis T Saputra
Jakarta - Lembaga kajian INDODATA menggelar survei tentang sosok yang paling diharapkan menjadi pembaharu partai Golkar. Dalam survei ini, nama Airlangga Hartarto dinyatakan paling diharapkan menjadi Ketua Umum dan Ahmad Doli Kurnia dianggap sebagai sosok paling menggambarkan pembaharu di partai beringin.
Direktur Eksekutif INDODATA Danis T Saputra mengatakan, dalam survei ini muncul sejumlah nama, diantaranya Airlangga Hartarto, Siti Hediati Hariadi (Titi Seharto), Ahmad Doli Kurnia, Yorrys Raweyai, Nusron Wahid, Agus Gumiwang Kartasasmita, Bambang Soesatyo, Zainudin Amali, Ace Hasan Syadzili, Muhammad Sarmuji.
"Ketika ditanya pada responden terkait siapa tokoh Golkar yang menurut anda paling layak disebut sebagai sosok perubah dan pembaharu Responden terbanyak menyebut nama Ahmad Doli Kurnia sebesar 65%. Kemudian disusul Yoris Raweyai 12%, Airlangga Hartarto 11 %, Titi Soeharto 10%, lain lain 2%," ujar Danis T Saputra saat pemaparan hasil survei di Jakarta, Senin (19/12/2017).
Ia menjelaskan, ketika responden ditanya siapa tokoh perubah dan pembaharu yang tepat menjadi ketua umum Partai Golkar? mayoritas responden menjawab Airlangga Hartarto 89 persen, Titi Seharto 9%, lain-lain 2 persen.
Menariknya, ketika para responden ditanya siapa tokoh perubah dan pembaharu yang tepat menjadi Sekjen Partai Golkar? Nama Ahmad Doli Kurnia mendapatkan skor 70 persen, Agus Gumiwang Kartasasmita 15%, Aceh Hasan Syadzili 8%, Muhammad Sarmuji 7%.
Menanggapi hasol survei ini, pakar politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, yang dibutuhkan oleh Partai Golkar saat ini memang pembaharuan. Artinya bahwa kelemahan dan keterpurukan Golkar akan bisa diatasi dengan menampilkan kader yang pro-perubahan dan memahami pentingnya memuliakan generasi muda dan berpihak pada regenerasi jaman now.
"Kalau dijabarkan, masalah Golkar itu terkait korupsi dan mandeknya regenerasi. Karena itu Golkar harus melakukan lompatan dengan menjadi partai bersih dan tentu harus menampilkan regenerasi dalam struktur partai ataupun dalam penentuan pejabat publik," ujar Siti Zuhro.
Lebih lanjut Siti Zuhro menilai munculnya nama kader muda seperti Ahmad Doli Kurnia adalah suara yang patut didengar dalam membangun arus perubahan di Golkar. Sebab masalah mandeknya regenerasi kader Golkar adalah problem yang tak bisa dianggap sepele.
"Pembaharuan partai harus dilakukan Golkar. Baik dengan rebranding dan juga harus reposisioning dan refocusing menjadi partai bersih," jelas Siti Zuhro.
Siti menyarankan agar Golkar jangan hanya sibuk manuver politik tapi juga siapkan kader muda the best di internal maupun di legislatif dan juga dieksekutif. Bagi Golkar saat ini, lanjut Siti Zuhro, regenerasi adalah keniscayaan. Sebab kalau sampai regenetasi mandek, maka akan mandek pula jalannya partai dan diinternal pun akan sumpek. seperti botol yang ditutup rapat.
"Jadi munculnya orang muda Golkar sangatlah bagus. Dan suara itu susah sangat kencang misalnya ada Golkar putih dan banuak hal lainnya," jelas Siti Zuhro.
Golkar juga harus tegas bahwa masalah korupsi itu urusan pribadi personal di Golkar bukan urusan partai. Dengan demikian Golkar jangan berlarut-larut ikut dalam urusan hukum yang dialami kader.
KEYWORD :Golkar Airlangga Hartarto