Sabtu, 23/11/2024 14:24 WIB

Sekitar 36,000 Ribu Anak-anak Libya Darurat Bantuan

Dari sekitar 400.000 migran, sembilan persen adalah anak-anak, dan mengejutkan, lebih dari 14.000 anak tidak didampingi.

Migran yang diselamatkan di lepas pantai Libya (foto:reuters)

Tripoli - Misi Dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Libya mengatakan, sekitar 36.000 migran anak di Libya membutuhkan bantuan. Dari sekitar 400.000 migran, sembilan persen adalah anak-anak, dan mengejutkan, lebih dari 14.000 anak tidak didampingi.

Demikian disampkainkan dalam pernyataan di situsnya merujuk pada data UNICEF dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Senin (18/12).

"Tahun ini, hampir 15.000 anak yang tidak didampingi tiba Italia melalui laut, melakukan perjalanan melintasi rute Mediterania Tengah yang berbahaya dari Libya. Perjalanan mereka biasanya difasilitasi oleh penyelundup dan pedagang," katanya.

"UNICEF memperkirakan, lebih dari 400 anak telah meninggal dunia yang mencoba melakukan perjalanan sejak awal tahun ini, sementara banyak lagi menderita pelecehan, eksploitasi, perbudakan dan penahanan," tambahnya.

"UNICEF dan IOM  berkerjasama dalam sebuah rencana aksi  untuk meningkatkan dukungan terhadap anak-anak migran di Libya, dengan fokus pada perlindungan anak, pendidikan, air, sanitasi dan kesehatan. Kolaborasi ini akan memastikan bahwa hak anak diletakkan di jantung semua bantuan di Liby," sambunya.

"Selama kerja sama yang erat ini, kita bisa menjangkau dan melindungi lebih banyak anak saat bepergian. Anak-anak termasuk yang paling rentan, dan banyak yang membutuhkan perlindungan dan dukungan," ujar Kepala Misi IOM Libya, Othman Belbeisi dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Memo, Selasa (19/12)

Sejumlah besar migran Afrika berusaha mencapai Eropa karena konflik dan masalah keamanan di negara mereka menggunakan rute Libya.

Libya mengalami kekacauan sejak 2011, saat sebuah pemberontakan berdarah menyebabkan pemecatan dan kematian Presiden Muammar Gaddafi yang sudah lama berkuasa lebih dari 40 tahun.

Dalam enam tahun sejak pemberangkatan Gaddafi, perpecahan politik negara tersebut telah menghasilkan dua kursi saingan pemerintah - satu di Tobruk dan satu lagi di ibu kota Tripoli - dan sejumlah besar kelompok milisi bersenjata berat.

KEYWORD :

Libya Migran Anak-anak PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :