Pengembangan nukir Iran (Foto: EPA)
Tehran - Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran, Behrooz Kamalvandi mengatakan, Tehran memiliki hak untuk menyerang balik, jika Amerika Serikat tidak menangguhkan sanksi kesepakan nuklir 2015.
Dalam sebuah wawancara dengan Xinhua yang dipublikasikan pada Kamis, ia mengatakan, "Kami berkomitmen terhadap kewajiban kami dan kami akan memenuhi semua tanggung jawab kami."
"Jika ada tanda-tanda pelanggaran kesepakatan nuklir 2015, Iran akan mempertimbangkan pilihannya sendiri," jelasnya.
"Ada sesuatu yang sangat jelas bagi kita, yaitu selama pihak lain bertanggung jawab dan tetap komitmen, tentu saja kita akan menghormati kesepakatan ini. Sejauh ini, Amerika Serikat mencoba menekan Iran," sambungnya
Pemeritnah Amerika Serikat tidak menghormati beberapa pasal, seperti pasal 26, 28 dan 29 dari kesepakatan nuklir. Ia mengatakan hal itu bertentangan dengan komitmennya sendiri, yang mencegah Iran mendapatkan manfaat dari penghapusan sanksi tersebut.
Perjanjian nuklir tersebut, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama, ditandatangani antara Iran, Uni Eropa, Jerman dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, China dan Rusia pada bulan Juli 2015. Kesepakatan tersebut mulai berlaku pada bulan Januari 2016.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Iran berkewajiban untuk melarang kegiatan nuklirnya dengan imbalan penghentian sanksi ekonomi dan keuangan.
Sejauh ini Badan Tenaga Atom Internasional mengeluarkan sembilan laporan setiap saat yang mengkonfirmasikan bahwa Iran mematuhi sepenuhnya persyaratan perjanjian tersebut.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada tanggal 13 Oktober, menolak untuk mengesahkan kepatuhan Iran terhadap kesepakatan nuklir tersebut dan meminta Kongres untuk memutuskan nasib kesepakatan nuklir tersebut.
Menurut Reuters, Kongres meloloskan bola kembali ke Trump dengan membiarkan batas waktu untuk mengajukan sanksi kepada Iran lolos. Trump harus memutuskan pada pertengahan Januari jika ia ingin terus mengesampingkan sanksi energi terhadap Iran.
KEYWORD :Iran Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat