Pemimpin Houthi, Yusuf al-Madani (R)
Jakarta - Beredar kabar pemimpin Houthi, Yusuf al-Madani tewas terbunuh di Pantai Barat di Yaman. Demikian wartakan kantor berita Al Arabiya, Sabtu (23/12).
Pada Jumat (22/12) malam, para aktivis Yaman mengunggah video al-Madani yang dilaporkan terbunuh di Pantai Barat, tempat ia memimpin milisi Houthi, setelah ditunjuk menjadi komandan zona militer kelima (Hodeidah, Hajjah, Mahweet dan Rima).
Meski begitu, milisi Houthi menyangkal laporan kematian al-Madani. Kasus ini sama seperti yang mereka lakukan setelah saudaranya, Taha tewas. Mereka merahasiakannya selama lebih dari satu tahun untuk menjaga moral para pejuangnya tetap tinggi.
Lahir pada tahun 1977 di direktorat Muhatta di provinsi Hajjah, ia berada merupakan anak di antara 10 saudara laki-lakinya, dan yang paling menginginkan kekuasaan dan kepemimpinan.
Ia masuk sekolah negeri pada pertengahan tahun 1980an namun gagal. Ayahnya mengutusnya dengan adiknya Taha ke Saada untuk menerima ajaran agama oleh ulama Houthi Majdeldin al-Moeyadi.
Beberapa bulan kemudian, ia meninggalkan sekolah Al-Moeyadi untuk bergabung dengan batalyon pemuda Hussain al-Houthi di Pegunungan Maran.
Yusuf dikenal sebagai anak yang paling menja pemimpin Houthis, jadi ayahnya mengirimnya pada tahun 2002 ke Iran melalui Suriah untuk mendapat pelatihan ekstensif di kamp Pengawal Revolusi.
Ia tinggal di Iran selama hampir satu tahun, dan setelah ia kembali, pemimpin Houthi menawari putrinya. Kemudian mereka menikah beberapa bulan sebelum pecahnya perang pertama, menurut informasi yang dipublikasikan oleh peneliti Yaman Dr. Riyad al-Ghaili.
Pamannya Hussein al-Houthi berpartisipasi dalam perang pertama pada tahun 2004. Ia berada di puncak daftar negara yang diinginkan pada saat itu. Ketika pemimpin kelompok militan itu terjebak, Yusuf al-Madani berhasil melarikan diri, sementara pemimpin Houthi tewas.
KEYWORD :Houthi Yusuf al-Madani