Sabtu, 23/11/2024 14:53 WIB

Awas! Gunung Sinabung kembali Meletus Disertai Awan Panas

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara kembali meletus dengan amplitudo 120 milimeter dan durasi 500 detik, Rabu (27/12) pukul 15.36 WIB.

Gunung Sinabung Meletus

Jakarta - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara kembali meletus dengan amplitudo 120 milimeter dan durasi 500 detik, Rabu (27/12) pukul 15.36 WIB.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pos Pengamatan Gunung Sinabung PVMBG melaporkan bahwa letusan disertai dengan awan panas guguran dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah Tenggara-Timur dan 4.600 meter ke arah Selatan-Tenggara. Angin bertiup ke arah Timur-Tenggara.

"Dari puncak kawah keluar asap disertai abu vulkanik kelabu hitam dengan tekanan sedang hingga kuat. Hujan abu vulkanik jatuh di beberapa di desa di sekitar Gunung Sinabung. Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih tinggi. Status Awas (level 4) diberlakukan sejak 2/6/2015 hingga saat ini," kata Sutopo, melalui rilisnya, Jakarta, Rabu (27/12).

Menurutnya, ribuan penduduk terdampak langsung dari hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Sinabung. Meski demikian tidak ada korban jiwa akibat letusan tersebut.

"Tidak ada kepanikan masyarakat melihat letusan tersebut karena hampir setiap hari Gunung Sinabung meletus. Hujan abu menyebar di beberapa tempat seperti di Desa Sukanalu, Kota Tonggal, Kuta Tengah, Gamber, Berastepu, Jeraya, Pintu Besi, dan beberapa desa lain di sektor timur," terangnya.

Kata Sutopo, PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 Km dari puncak, dan dalam jarak 7 Km untuk sektor Selatan-Tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor Utara-Timur Gunung Sinabung.

"Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar," imbaunya.

Mengingat telah terbentuk bendungan alam di hulu Sungai Laborus, lanjut Sutopo, maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol, bila tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar dan banjir bandang ke hilir.

"BPBD Kabupaten Tanah Karo agar segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar/banjir bandang ini ke penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laborus," katanya.

KEYWORD :

Gunung Sinabung Meletus Sumatera Utara BNPB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :