Juru Bicara Menteri Luar Negeri Iran (Menlu Ir), Bahram Qassemi (Foto: Pars Today)
Tehran - Pemerintah Iran mengecam keras serangan udara Saudi di sebuah pasar di kota Ta`izz,Yaman. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi menilai pembantaian terhadap warga sipil menunjukkan Riyadh sudah frustasi.
"Selama lebih dari seribu hari sejak permulaan perang yang menghancurkan ini, Arab Saudi menunjukkan bahwa setiap kali menghadapi kegagalan dan kekalahan di medan perang dan zona operasi, ia membalas dengan membombardir orang-orang yang tidak berdaya dan membunuh wanita dan anak-anak yang tidak bersalah," kata Qassemi dilansir dari Tehran Time, Rabu (27/12).
Juru bicara tersebut lebih lanjut mengkritik negara yang menjunjung tingggi hak asasi manusia karena kelambanan mereka dalam menghadapi serangan "gila" semacam itu, yang dilakukan oleh senjata Amerika yang mematikan.
Pada Selasa (26/12), serangan udara yang dipimpin Saudi membunuh dan melukai lebih dari 120 orang di sebuah pasar di Distrik Heime di provinsi barat daya Ta`izz. Beberapa hari sebelumnya, lebih dari 30 orang tewas dalam serangan udara Saudi yang menargetkan berbagai daerah di Yaman, termasuk ibukota Sana`a.
Arab Saudi terus-menerus memukul Yaman sejak Maret 2015 dalam upaya menghancurkan gerakan Houthi Ansarullah yang populer dan mengembalikan mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi, sekutu setia rezim Riyadh.
Sedikitnya 13.600 orang Yaman tewas sejak dimulainya kampanye militer pada tahun 2015. Sebagian besar infrastruktur negara Jazirah Arab, termasuk rumah sakit, sekolah dan pabrik, hanya menjadi puing akibat perang.
Pada hari yang sama, Palang Merah Internasional melaporkan kelaparan besar-besaran di Yaman di halaman Twitter-nya. Ia memperingatkan, "Yaman kelaparan hingga mati."
Perang yang dipimpin oleh Saudi juga telah memicu epidemi kolera dan difteri yang mematikan di seluruh Yaman.
Selain itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggambarkan tingkat kelaparan saat ini di Yaman belum pernah terjadi sebelumnya. Ia mengatakan 17 juta orang terancam tewas di negara tersebut
KEYWORD :
Iran Arab Saudi Yaman