Sabtu, 23/11/2024 10:55 WIB

Turki Minta AS-Israel Tak Bertindak Gegabah

PresidenTurki Recep Tayyip Erdogan medesak pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Israel agar tak mengambil keputusan yang memicu ketegangan

Bendera Israel dan Amerika (foto: Google)

Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan medesak pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Israel agar tak mengambil keputusan yang gegabah. Seruan itu disiarkan secara langsung melalui pesan video di Kongres Masyarakat Muslim Amerika salah satu kongres Muslim terbesar di Amerika Utara.

Erdogan kemudian membahas tentang konflik global dan perkembangannya. Ia meminta seluruh umat Muslim di seluruh dunia memahami kekuatan mereka.

"Sekarang saatnya dunia Muslim memahami kekuatan mereka. Kita tak boleh mengizinkan seorang pun memecah-belah kita berdasarkan perbedaan etnis, aliran, atau budaya," terang Erdogan, dilansir dari Anadolu, Sabtu (30/12).

"Politik global, ekonomi dan pergolakan diplomatik terjadi di sebagian besar dunia Muslim. Sementara, kita mencoba mencarai solusi bagi dunia Muslim, kita juga menghadapi masalah baru terutama dalam banyaknya tragedi di beberapa wilayah. Di satu sisi kita memiliki Muslim yang harus mengungsi dari Suriah, Irak, Yaman dan Somalia karena bertempur dengan konflik, teror, kelaparan dan kemiskinan. Sementara pada saat bersamaan negara-negara Muslim juga harus berjuang melawan bangkitnya Islamofobia dan diskriminasi budaya yang meningkat di negara-negara Barat," tambahnya.

Erdogan menyebut politik diskriminasi ini disalahgunakan sebagai alat untuk mendulang suara. 

"Yang paling buruk adalah bagaimana perbedaan ditampilkan. Banyak politisi Barat dan media yang pura-pura tak tahu soal diskriminasi dan kejahatan kepada minoritas," ujar pria yang berusia 63 tahun itu.

Ia juga meminta kepada Muslim Amerika yang merupakan masyarakat yang berdaya dan kuat secara politik dan sosial untuk mendukung perjuangan Turki dalam upaya untuk mengungkap usaha untuk membuat konflik dan menghancurkan perdamaian dengan standar ganda.

Terkait dengan resolusi PBB yang menentang pengakuan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Erdogan mengatakan, "Kemenangan yang kita capai soal Yerusalem adalah bukti bahwa banyak hal bisa kita raih bersama melalui solidaritas.Kemenangan ini juga membuktikan bahwa ada nilai-nilai yang tak bisa tukar dengan uang."

Di hadapan 128 negara, seluruh dunia mendukung Yerusalem sebagai ibu kota Palestina. Peristiwa pemungutan suara ini harus dijadikan pelajaran. Kami meminta pemerintah AS dan Israel tidak melakukan langkah-langkah yang bisa memicu ketegangan. Karena Yerusalem terlalu berharga dikorbankan demi kepentingan pribadi.

Sekali lagi Erdogan menegaskan bahwa Yerusalem adalah garis merah untuk semua umat Muslim,dan meminta semua Muslim tidak mengizinkan siapapun membeda-bedakan sesama Muslim berdasarkan etnis, aliran, atau perbedaan budaya.

KEYWORD :

Turki Israel Amerika Serikat Yerusalem




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :