Rabu, 27/11/2024 05:34 WIB

Dukung Demonstran, Iran Tuding Trump Murahan

Bahram Qassemi menganggap dukungan pejabat Amerika Serikat (AS) atas aksi unjuk rasa yang menentang kondisi ekonomi di beberapa kota di Iran adalah sikap oportunis.

Juru Bicara Menteri Luar Negeri Iran (Menlu Ir), Bahram Qassemi (Foto: Pars Today)

Tehran - Jur Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi menganggap dukungan pejabat Amerika Serikat (AS) atas aksi unjuk rasa yang menentang kondisi ekonomi di beberapa kota di Iran adalah sikap oportunis.

"Negara besar Iran menganggap dukungan pejabat Amerika kepada demonstran dalam selama beberapa hari terakhir di beberapa kota di Iran tidak lain adalah sebagai bagian dari kebohongan dan kemunafikan ," ujar Bahram Qassemi.

"Dukungan pejabat Amerika dan Donald Trump sendiri murahan, tidak berharga dan tidak benar. Orang-orang Iran tidak memberi nilai pada ucapan oportunistik tersebut ," sambungnya, dilansir dari Tehran Time, Minggu (31/12).

Qassemi menekankan bahwa rakyat Iran adalah pilar utama keamanan dan kemajuan negara.

Pada Jumat (29/12), Trump berkicau atas perlakuan tidak mengenakkan para demonstran yang memprotes kondisi ekonomi di Iran. Ia mengatakan, pemerintah Iran harus menghormati hak rakyat mereka, termasuk hak untuk mengekspresikan diri mereka sendiri. Dunia sedang menonton!," tulis Trump di akun Twitter-nya.

Kicauan itu tak berselang lama setelah kelompok pemrotes Iran mengadakan demonstrasi di beberapa kota minggu ini untuk menyuarakan kemarahan mereka karena kenaikan harga dan tingkat pengangguran.

Menanggapi hal itu, Qassemi mengatakan bahwa negara mulia Iran secara erat memantau peran aktif Trump dalam pelanggaran hak asasi manusia di Palestina, Yaman dan Bahrain.

"Bangsa ini juga mengingat kebijakan Trump untuk melarang orang Iran masuk ke Amerika Serikat dan penangkapan warga orang Iran yang tinggal di negara tersebut dengan alasan yang tidak berdasar," ujar Qassemi .

"Konstitusi Iran telah mempertimbangkan struktur demokrasi untuk melindungi tuntutan masyarakat sipil secara legal, dan sangat mungkin untuk menindaklanjuti tuntutan ini di dalam kerangka hukum," pejabat Kementerian Luar Negeri menjelaskan.

Juru bicara tersebut menunjuk hampir 70 tahun campur tangan AS diberbagai lini yang dalam negeri Iran. Ia mengatakan, "Pejabat Amerika tidak dalam posisi untuk bersimpati dengan negara Iran yang hebat dan bijaksana."

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :