Jalur Gaza (foto: NY Times)
Yerusalem - Menteri Pertahanan Israel menyalahkan Iran karena mengembangkan dan memasok rudal yang ditembakkan ke Israel dari Gaza pada Jumat (29/12). Surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa Avigdor Lieberman mengklaim bahwa Iran memberi rudal tersebut ke "kelompok teror Salafis" di Gaza.
Pada Jumat , tentara Israel mengumumkan telah mencegat dua roket yang ditembakkan dari Gaza. Ketiga roket tersebut berhasil dicegat tanpa menyebabkan kerusakan di sebuah komunitas Israel di dekat perbatasan Gaza.
Menurut harian Israel, Yedioth Ahronoth, sirene serangan udara terdengar di komunitas perbatasan Sdot Negev dan Shaar Hanegev. "Sistem pertahanan udara Iron Dome mencegat dua roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza," sebut surat kabar tersebut.
"Roket ketiga mendarat di sebuah struktur di Dewan Daerah Shaar Hanegev di Israel selatan," tambahnya.
Kemudian pada hari yang sama, Israel menyerang sasaran di Jalur Gaza yang diblokade dengan pesawat tempur dan tembakan artileri setelah rudal itu ditembakkan ke wilayah Israel dari daerah kantong pantai, menurut tentara Israel.
Ketegangan telah meningkat di Tepi Barat dan Jalur Gaza sejak keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 6 Desember untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
Iran Israel Gaza
