Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu (Foto: AFP)
Ankara - Menteri luar negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Israel dan Amerika Serikat (AS) adalah satu-satunya negara yang mensponsori kerusuhan di Iran.
Dalam sambutan yang disampaikan saat bertemu dengan perwakilan media di ibukota Ankara, Rabu (3/2), Cavusoglu berbicara mengenai beberapa pejabat asing yang mendukung demonstrasi Iran.
Perhatiannya mengarah pada dua tokoh yang secara terbuka mendukung kerusuhan di Iran. "Salah satunya adalah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan yang lainnya adalah Presiden AS Donald Trump," ujarnya, dilansir dari Tehran Time, Kamis (4/1).
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
Cavusoglu menekankan bahwa negara-negara yang mengkritik Iran harus tulus dan tak gegabah menerapkan standar ganda. Ia mengkritik standar ganda negara-negara tertentu terkait protes Iran. Ia memberi contoh bagaimana beberapa negara memberikan dukungan penuh mereka terhadap kudeta militer di Mesir.
Ia mengatakan, pemerintah Turki selalu menentang intervensi eksternal semacam itu. Semua negara kecuali Netanyahu dan Trump agar berhati-hati saat mengomentari demonstrasi di Iran.
Ia menyebut demonstrasi yang sedang berlangsung di Iran sebagai masalah internal di negara tetangga Turki. "Situasi ini adalah urusan dalam negeri Iran. Tapi, stabilitas (Iran) juga penting bagi tetangganya. Ini penting bagi kita semua," katanya.
"Kami berharap agar konflik di Iran ini segera berakhir dan stabilitas segera pulih," sambungnya.
Cavusoglu mengatakan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan kepadanya bahwa situasi di Iran tidak terlalu buruk.
Ia mengingat Zarif mengatakan, Teheran bersikap berhati-hati terhadap para pemrotes ini, namun ada beberapa kelompok dengan senjata, bilah dan bom Molotov di tangan mereka yang menyebabkan beberapa warga sipil dan petugas keamanan tewas dalam penembakan secara acak."
Cavusoglu menyoroti bahwa Iran tidak menentang solusi damai dan proses dialog. "Mereka mengatakan Iran tidak menggunakan tangan besi negara."
Ia juga mengatakan setiap perubahan di Iran harus datang melalui pemilihan. "Jadi, jika ada perubahan dalam pemerintahan, rakyat Iran bisa mewujudkannya dalam pemilihan berikutnya."
KEYWORD :Iran Amerika Serikat Turki Israel