Sabtu, 23/11/2024 03:05 WIB

Amerika Serikat "Biang Kerok" Kelaparan Palestina

Padahal selama ini, kata Erekat, Palestina sudah  beritikad baik, menggelar sejumlah pertemuan dengan pemerintah Amerika Serikat.

Patung menyerupai Donald Trump (Foto: Financial Tribune)

Jakarta - Kepala Negosiator Perdamaian Palestina, Saeb Erekat menyatakan, ancaman Presiden Amerika Serikat yang akan menghentikan bantuan ke Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bagi Bantuan dan Pekerjaan untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), akan berdampak anak-anak Palestina kelaparan.  

Padahal selama ini, kata Erekat, Palestina sudah  beritikad baik, menggelar sejumlah pertemuan dengan pemerintah Amerika Serikat. "Sekarang dia (Donald Trump)  mengancam untuk membuat anak-anak Palestina di kamp-kamp pengungsi kelaparan," ujarnya.

"Dan mengabaikan hak-hak mereka atas kesehatan dan pendidikan jika kita tidak menuruti perintahnya," kata Erekat.

Erekat yang juga Ketua Komite Politik di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dilansir The Times of Israel, mengecam keras tindakan Trump yang tidak masuk akal terhadap Palestina. "Bukannya memperlakukan Palestina secara adil, Presiden Trump memilih untuk menyalahkan ketimbang menjadi perantara yang jujur," katanya.

"Pernyataan-pertanyaannya melawan rakyat Palestina telah mendorong Israel untuk terus melakukan kejahatan-kejahatannya yang keji dan melanggar hukum internasional," kata Erekat.

Amerika Serikat sejak dipimpin Donald Trump telah membuat keputusan yang perkeruh situasi Palestina. Selain soal bantuan ke PBB,  Amerika Serikat juga berupaya menutup misi PLO di Washington. Juga rencana  memotong bantuan ekonomi bagi PLO jika terus memberi kompensasi bagi keluarga Palestina yang dianggap teroris karena menyerang warga Israel.

"Kepada Presiden Trump dan pemerintahannya,  untuk berdiri di sisi sejarah yang benar, menghormati hukum internasional, dan berhenti mendorong anarki internasional dan melanggar syarat-syarat mendasar bagi perdamaian," kata Erekat. (BBC)

KEYWORD :

Donald Trump Palestina Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :