Ilustrasi difabel
Makassar - Korban penganiayaan yang menimpa seorang difabel daksa Andi Takdir oleh sejumlah oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mengaku mendapatkan intimidasi.
"Saya lagi dilobi beberapa orang pejabat Kabupaten Bone untuk meminta perdamaian, saya disuruh mencabut laporan. Tapi saya tetap bertahan, menolak tawaran mereka," ujar Andi Takdir, saat dikonfirmasi, Kamis.Bahkan kata Andi Takdir yang juga Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Bone ini, dirinya tetap tegar dan kukuh untuk tetap memproses laporan tindak penganiayaan. "Saya juga mau dipertemukan sama pak Bupati. Tapi saya tidak mau karena pasti jawaban saya akan menolak tawaran ke saya," ujarnya pula.Baca juga :
Prabowo-Gibran Raih Suara Terbanyak di Sulsel
Kasus ini bermula saat dirinya dianiaya pada Sabtu (23/12) malam di Alun-alun Air Mancur Lapangan Merdeka, Kabupaten Bone. Dia ditendangi, dicekik, dipukul kepala, di telinga kanan, di kepala bagian telinga kiri dan lainnya.
Prabowo-Gibran Raih Suara Terbanyak di Sulsel
Baca juga :
Prabowo-Gibran Raih Suara Terbanyak di Sulsel
Prabowo-Gibran Raih Suara Terbanyak di Sulsel
Difabel Daksa Satpol PP Sulawesi Selatan