Duta besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Nikki Haley (L) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Reuters/Kevin Lamarque)
Tehran – Pemerintah Iran melaporkan Amerika Serikat (AS) ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal itu menyusul cuitan-cuitan Donald Trump yang memantik demonstrasi yang berlangsung sejak Kamis (28/12) tahun lalu hingga saat ini.
Duta Besar Iran untuk PBB Gholamali Khosroo dalam surat yang dikirimkan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio dan Dewan Keamanan PBB. Isi surat tertulis AS mencampuri urusan dalam negeri Iran dengan dalih mendukung aksi unjuk rasa.
"Presiden Donald Trump dan wakilnya Mike Pence mendorong masyarakat Iran melakukan tindakan provokatif dengan sejumlah cuitan konyol," kata Kkhosroo dilansir dari Anadolu, Kamis (4/1).
Khosroo menuding AS melanggar prinsip kesepakatan PBB dan hukum internasional. Ia mendesak DK PBB agar ocehan-ocehan Trump mengenai pemerintah Iran dikecam.
Sebelumnya, Trump menyatakan dukungannya terhadap para pengunjuk rasa di Iran.
"Saya menghormati rakyat Iran yang berusaha merebut kembali pemerintahan yang terlibat korupsi. Saat waktunya tiba, Anda akan melihat dukungan besar dari AS," kata Trump.
Peristiwa di Iran dimulai pada 28 Desember 2017, sekelompok demonstran di Masyhad memprotes mahalnya biaya hidup, pengangguran dan korupsi di Iran.
Dalam waktu singkat, aksi tersebut berubah menjadi unjuk rasa memprotes pemerintah dan menyebar ke sejumlah kota lainnya termasuk Teheran. Hingga kini, 24 orang dilaporkan tewas dan lebih dari seribu orang ditahan dalam aksi-aksi tersebut.
Komandan Pengawal Revolusi Iran Mohammad Ali Jafari kepada saluran televisi negara Iran Rabu mengatakan, demo anti pemerintah yang berlangsung beberapa hari terakhir di Iran sudah berakhir. Ia menuduh AS, Israel dan Arab Saudi berada di balik aksi-aksi tersebut.
KEYWORD :
Iran Amerika Serikat PBB
