Ketum Golkar, Airlangga Hartarto
Jakarta - Peneliti dari The Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, mengatakan pencopotan Airlangga Hartarto dari kursi Menteri Perindustrian bakal menciptakan kegadugan politik di internal Golkar. Oleh karenanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperkirakan tidak akan melakukan tindakan tersebut.
Pandangan itu mengemuka dalam diskusi bertajuk "Perlukah Airlangga Mundur" di Jakarta, Sabtu (6/1). Menurut Arya, kemungkinannya sangat kecil bagi Jokowi untuk menggeser Airlangga dari jabatannya setelah terpilih menjadi Ketua Umum Golkar."Karena dalam dua reshuffle politik menciptakan kegaduhan. Jokowi sangat menghindari sekali kegaduhan itu. Begitu juga efek pada Golkar. Kalau ada pergantian menteri, tentu ada gejolak dalam partai," kata Arya.Dalam waktu kurang dari setahun, pada Agustus sampai September mendatang, tahapan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2014 pun juga akan dimulai. Oleh karena itu, Jokowi dinilai akan tetap mempertahankan posisi Airlangga sebagai Menteri Perindustrian.Baca juga :
Luhut Panjaitan sebelum Airlangga Mundur Ketum Golkar: Kita Harus Kompak, Jangan Mau Diintimidasi
Luhut Panjaitan sebelum Airlangga Mundur Ketum Golkar: Kita Harus Kompak, Jangan Mau Diintimidasi
Presiden Joko Widodo Airlangga Hartarto Partai Golkar