Foto ini dirilis kantor berita negara Korea Utara pada 30 Agustus 2017, saat melepas rudal balistik jarak jauh Hwasong-12, yang mengudara di atas Jepang sehari sebelumnya (Foto: Yonhap)
Tokyo - Di tengah keinginan Korea Utara berunding dengan tetangga, Korea Selatan pada Selasa mendatang, Jepang justru terus melakukan berbagai cara untuk agar Pyongyang meninggalkan kegiatan nuklir dan rudalnya.
Dalam konferensi pers pada Jumat (5/1), juru bicara pemerintah Jepang Yoshihide Suga mengatakan bahwa akan memberikan penjelasan terkait kesepakatan pertemuan antara Korea Selatan dan Korea Utara pada 9 Januari.
Suga mengatakan, "Jepang akan terus menekan rezim Pyongyang untuk meninggalkan program nuklir dan rudalnya," dilansir dari Anadolu, Sabtu (6/1).
Suga menekankan bahwa Jepang memiliki kedekatan dengan Amerika Serikat (AS) dan pemerintah Seoul. Selain itu, Jepang akan bekerja sama dengan Tiongkok dan Rusia untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka meningkatkan tekanan kepada pemerintah Pyongyang.
Dalam konferensi pers yang diadakan Jumat, jubir Kementerian Persatuan Korea Baik Tae-hyun mengungkapkan bahwa pemerintah Pyongyang telah mengkonfirmasi pengabulannya atas permintaan pertemuan pada 9 Januari nanti.
Baik mengatakan, pertemuan kedua negara tersebut akan membahas agenda utama yaitu memperbaiki dan meningkatkan hubungan. Selain itu, juga membahas tentang partisipasi Korea Utara dalam ajang Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018 yang akan diselenggarakan bulan depan.
Kamis kemarin (5/1), kedua negara kembali menjalin komunikasi lewat desa Panmunjom di perbatasan yang sebelumnya sempat ditutup pada Februari 2016. Pertemuan antara Korea Selatan dan Korea Utara itu dilakukan terakhir pada bulan Desember 2015.
Presiden Korsel Upayakan Dialog dan Jalan Penyatuan dengan Pyongyang yang Dianggap Terisolasi
Korea Selatan Korea Utara Jepang