Seorang wanita menghindari bom asap dari polisi Iran (foto: AFP)
Teheran - Sejak aksi protes terhadap Presiden Iran Hassan Rouhani meletus 28 Desember lalu, aparat kepolisian Iran sudah menahan 90 mahasiswa. Sehingga, total demonstran yang `dikandangi` oleh pemerintah mencapai 1.700 orang.
Dari 90 mahasiswa, 58 di antaranya merupakan mahasiswa Universitas Teheran. Sementara sisanya, merupakan mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di Iran.
Menurut anggota parlemen Iran, Mahmoud Sadeghi, kebanyakan pelajar yang ditangkap bukan merupakan peserta aksi. Malah, sebagian besar di antaranya ditangkap saat mereka berada di rumah.
Sedangkan anggota parlemen lainnya, Farid Mousavi, menyebut hal itu sebagai tindak pencegahan, dan mahasiswa yang ditangkap segera dibebaskan.
Dikutip dari BBC, atas penangkapan tersebut, Wakil Presiden Universitas Teheran, Majid Sarsangi langsung membentuk sebuah komite khusus, yang berfungsi melacak nasib siswa yang tertangkap.
"Upaya kami di universitas ialah bekerja sama dengan pihak berwenang terkait pengembalian mahasiswa yang ditahan ke universitas dan keluarga mereka dalam waktu singkat," ujar Majid.
Dari video yang dirilis BBC, beberapa orang berkumpul di depan penjara Evin di Teheran Tengah. Mereka berupaya mencari tahu anggota keluarga yang mungkin sudah ditahan oleh pemerintah.
Iran Timur Tengah Demonstrasi