Rabu, 27/11/2024 03:16 WIB

Amerika Gabung Cari Awak Kapal Iran di Laut China

Ke-21 awak Crystal tersebut, yang membawa gandum dari AS ke China, berhasil diselamatkan. Anggota kru Crystal adalah semua warga negara China.

Detik-detik kapal bertabrakan

Jakarta - Angkatan Laut Amerika Serikat telah bergabung untuk mencari 32 awak kapal yang hilang dari sebuah kapal tanker minyak Iran yang terbakar setelah bertabrakan dengan kapal barang massal di lepas pantai timur China.

China, Korea Selatan dan Amerika Serikat mengirim kapal dan pesawat untuk mencari 30 warga Iran dan dua warga Bangladesh yang telah hilang sejak tabrakan Sabtu malam. Angkatan Laut AS mengirim pesawat P-8A Poseidon dari Okinawa, Jepang, untuk membantu pencarian tersebut.

Tim penyelamat menemukan tubuh di kapal tanker minyak Iran di Laut Cina Timur. Namun puluhan anggota awak masih hilang. Tanker Sanchi yang terdaftar di Panama sedang berlayar dari Iran ke Korea Selatan saat kapal tersebut bertabrakan dengan kapal kilat bulk CF China di Laut Cina Timur, 257 km dari pantai Shanghai.

Ke-21 awak Crystal tersebut, yang membawa gandum dari AS ke China, berhasil diselamatkan. Anggota kru Crystal adalah semua warga negara China. Belum ada kejelasan penyebab tabrakan itu terjadi.

Pusat Televisi China yang dikelola negara melaporkan bahwa kapal tanker tersebut masih mengambang dan terbakar, dan minyak itu terlihat di air. Foto yang didistribusikan oleh pemerintah Korea Selatan menunjukkan tanker itu terbakar dan diselimuti asap hitam tebal.

Pihak berwenang China mengirim tiga kapal untuk membersihkan tumpahan minyak tersebut. Namun, tidak jelas apakah tanker tersebut masih menumpahkan minyak hingga Senin (08/01). Sanchi membawa 136.000 ton (hampir 1 juta barel) kondensat, sejenis minyak ultralight.

Menurut Organisasi Maritim Internasional yang dikelola PBB, Sanchi telah mengoperasikan lima nama berbeda sejak dibangun pada tahun 2008. IMO mencatatkan pemilik terdaftarnya sebagai Bright Shipping yang berbasis di Hong Kong, atas nama National Iranian Tanker, sebuah perusahaan publik yang berbasis di Teheran. Tanker Iran Nasional menggambarkan dirinya sebagai yang mengoperasikan armada kapal tanker terbesar di Timur Tengah.

"Kami tidak memiliki informasi tentang nasib mereka," katanya. "Kami tidak bisa mengatakan semuanya meninggal, karena tim penyelamat ada di sana dan memberikan layanan."

Pejabat tersebut mengatakan bahwa kapal tanker tersebut dimiliki oleh Tanker Iran Nasional dan telah disewa oleh perusahaan Korea Selatan, Hanwha Total. Dia mengatakan kapal tanker tersebut sedang dalam perjalanan ke Korea Selatan.

Ini adalah tabrakan kedua yang melibatkan kapal Tanker Iran Nasional dalam waktu kurang dari satu setengah tahun. Pada bulan Agustus 2016, salah satu kapal tanker bertabrakan dengan sebuah kapal kontainer Swiss di Selat Singapura, merusak kedua kapal tersebut namun tidak menimbulkan korban luka atau tumpahan minyak.

KEYWORD :

China Amerika Iran Tabrakan Kapal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :