Sabtu, 23/11/2024 11:19 WIB

Begini Nasib 390 Ribu Korban Pemberontakan Ghouta

Serangan pasukan pemerintah Suriah dan sekutunya di kawan pemberontak yang terkepung di Ghouta menewaskan setidaknya 85 warga sipil sejak 31 Desember.

Sebuah panci berisi makanan terlihat di daerah Hazzeh di pinggiran timur Damaskus Ghouta, Suriah, 25 Oktober 2017 ( Reuters/ Bassam Khabieh)

Geneva - Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Zeid Ra`ad al-Hussein mengatakan, serangan pasukan pemerintah Suriah dan sekutunya di kawasan pemberontak yang terkepung di Ghouta menewaskan setidaknya 85 warga sipil sejak 31 Desember.

"Kondisi di kawasan terkepung, wilayah terakhir yang dikuasai pemberontak di dekat Damaskus sangat mengkhawatirkan. Sedikitnya 390.000 warga sipil terkepung selama empat tahun," kata kepada HAM PBB, Zeid, dikutip dari Reuters, Kamis (11/1).

"Kawasan tersebut dihantam siang dan malam dari darat dan dari udara, memaksa warga sipil untuk bersembunyi di ruang bawah tanah," sambungnya.

Zeid mengatakan bahwa pihak-pihak yang bertikai diwajibkan secara undang-undang untuk membedakan antara warga sipil dan target militer. Laporan dari Ghouta Timur mengatakan para penyerang mengabaikan kebijakan tersebut.

"Di antara warga sipil yang tewas adalah 21 wanita dan 30 anak," ujar Zeid.

Didukung serangan Rusia, pasukan pemerintah Suriah mengintensifkan operasi militer melawan pemberontank di Ghouta Timur dalam beberapa bulan terakhir. Rusia menolak tuduhan bahwa jetnya membidik warga sipil.

Zeid mengatakan bahwa kegagalan untuk mengevakuasi kasus medis mendesak dari wilayah tersebut juga bertentangan dengan hukum humaniter internasional.

Kelompok oposisi bersenjata yang bersembunyi di Ghouta Timur juga terus menembakkan roket ke wilayah pemukiman Damaskus, yang menurutnya menyebabkan teror di kalangan penduduk.

Sebuah roket mendarat di dekat sebuah toko roti di Damaskus Tua pada 4 Januari. Dalam insiden tesebut seorang wanita meninggal dan melukai 13 warga sipil lainnya.

KEYWORD :

Suriah Ghouta




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :