Sabtu, 23/11/2024 11:07 WIB

Kelakar Trump, Obama Tukar Kedutaan dengan Kacang Tanah

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku kecewa karena pemerintahan Obama menjual kedutaan AS di ibukota Inggris.

Duta besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Nikki Haley (L) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Reuters/Kevin Lamarque)

Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membatalkan kunjungan ke London yang dijadwalkan awal tahun ini. Ia mengaku kecewa karena pemerintahan Barack Obama menjual kedutaan AS di ibukota Inggris.

"Alasan mengapa saya membatalkan lawatan ke London, karena saya bukan pendukung Obama yang menjual lokasi dan keduaan terbaik di London untuk kacang tanah, dan membangun keduataan yang baru senilai USD 1,2 miliar atau sekitar Rp16 triliun," kicau Trump di akun Twitternya pada Kamis (11/1) malam.

Namun, keputusan untuk memindahkan kedutaan ke lokasi yang lain terjadi beberapa bulan sebelum Barack Obama mulai menjabat pada Januari 2009. Kedutaan Besar dan Konsulat AS di Inggris mengatakan pada bulan Oktober 2008 kedutaan tersebut akan direlokasi untuk alasan keamanan. 

Menurut Daily Mail, kunjungan Trump ke Inggris nantika akan meresmikan kedutaan baru tersebut. Namun, Trump mengatkan,  "Kesepakatan buruk. Anda ingin saya memotong pita-NO !,"kata Trump di Twitter.

Amerika Serikat meninggalkan sebuah kedutaan yang mengesankan di kelas Grosvenor Square London, area yang dikenal sebagai `Little America` selama Perang Dunia Kedua, ketika alun-alun tersebut juga menempati markas militer Jenderal Dwight D. Eisenhower.

Kedubes baru di South Bank adalah sebuah benteng yang benar-benar dibangun setidaknya sejauh 100 kaki (30 meter) dari bangunan sekitarnya - kebanyakan blok perumahan bertingkat tinggi yang baru didirikan - dan menggabungkan tempat tinggal untuk Marinir AS yang ditempatkan secara permanen di dalamnya.

Pembangunan senilai USD1 miliar atau sekitar Rp13 triliun, yang menghadap ke Sungai Thames, sepenuhnya didanai oleh penjualan properti lainnya di London.

KEYWORD :

Donald Trump Barack Obama London




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :