Brigjen Pol (Purn) Siswandi saat jumpa pers di Kota Cirebon.
Cirebon – Pasangan calon walikota Cirebon Brigjen Pol Siswandi dan Euis Fety Fatayati yang diusung oleh Koalisi Umat gagal maju di Pemilihan Wali Kota Cirebon, Jawa Barat, karena partai pengusung meminta mahar miliaran rupiah.
"Terima kasih kepada partai pengusung koalisi umat khususnya Gerindra dan PAN yang tidak meminta mahar sedikit pun," kata Siswandi kepada awak media di Cirebon, Sabtu (13/01).
Koalisi umat yang terdiri dari tiga partai, yaitu PAN, Gerindra dan PKS itu sudah sepakat untuk mengusung pasangan Siswandi-Euis pada Pilwalkot.
Namun pada akhirnya PKS tidak mengeluarkan rekomendasi sampai batas akhir pendaftaran ke KPU sehingga pasangan itu gagal maju, karena kurang kursi sebagai syarat pencalonan.
Gagalnya Siswandi berlaga di Pilkada Kota Cirebon karena diganjal oleh syarat mahar miliaran rupiah yang diminta PKS.
Siswandi mengaku tidak turunnya rekomendasi dari PKS karena dirinya tidak memenuhi permintaan yang diminta oleh partai tersebut, apalagi nominal mahar yang diminta cukup tinggi.
"Pembicaraan sudah mengarah kepada mahar dan menyebut angka naik turun sampai pada malam itu (waktu akhir pencalonan) naiknya lima kali lipat. Itu sangat saya sayangkan, sedangkan saya komitmen dari awal mencalonkan tidak bermahar," katanya.
Siswandi mengatakan nominal mahar tersebut diminta oleh salah satu pengurus PKS Mr D pada malam jelang penutupan pendaftaran.
Pilkada Cirebon dipastikan hanya diikuti oleh dua pasangan, yaitu petahana Nasrudin Azis-Eti Herawati serta Setiawan Budiman- Effendi Edo.
KEYWORD :Siswandi Pikada Kota Cirebon Mahar PKS