Sabtu, 23/11/2024 09:14 WIB

China Bilang, Kesepakatan Nuklir Iran Belum Berakhir

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif melalui telepon,

Menteri Luar Negeri China Wang Yi

Shanghai  - Pemerintah China berjanji akan memainkan peran penting dalam mempertahankan dan melaksanakan kesepakatan nuklir Iran, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan ultimatum untuk memperbaiki kekurangan pakta tersebut.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif melalui telepon, "Kesepakatan tersebut belum berakhir. Namun akan menghadapi beberapa faktor rumit yang baru," menurut kantor berita Xinhua.

Wang dalam kunjungan ke Rwanda mengatakan, melaksanakan kesepakatan nuklir adalah tanggung jawab semua pihak yang terkait dan keinginan bersama masyarakat internasional.

"Kesepakatan tersebut akan membantu mempertahankan rezim non-proliferasi internasional, menjaga perdamaian dan stabilitas regional dan memecahkan "isu-isu panas lainnya" di seluruh dunia," jelas Wang, dilansir dari Reuters, Minggu (14/1).

Ia mendesak Iran agar tetap tenang dan terus memenuhi kewajibannya di bawah kesepakatan tersebut.

Pada Jumat (12/11), Trump sepakat menagguhkan sanksi terhadap Iran yang diangkat sebagai bagian dari kesepakatan internasional. Ia mengatakan ini yang terakhir kalinya kecuali, jika Eropa sepakat memperbaiki kekurangan signifikan dalam pakta tersebu.

Ultimatumnya memberi tekanan kepada Eropa pendukung utama dan pihak-pihak dalam kesepakatan internasional 2015 untuk mengekang program nuklir Iran. Ia menginginkan perjanjian tersebut diperkuat dengan kesepakatan terpisah dalam waktu 120 hari.

Menanggapi hal itu, Zarif mengatakan kesepakatan tersebut tidak dapat dinegosiasikan ulang dan bahwa sikap Trump berarti usaha keras untuk merongrong sebuah kesepakatan multilateral yang solid.

Sementara Trump menyetujui pengabaian sanksi tersebut, Departemen Keuangan mengumumkan sanksi baru yang ditargetkan terhadap 14 entitas dan orang, termasuk kepala pengadilan Iran, Sadeq Amoli Larijani, sekutu dekat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Pada Sabtu (13/1), Iran mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pembalasan terhadap sanksi baru tersebut, walaupun ia belum mendeskribsikan sanksi tersebut .

KEYWORD :

Iran Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :