Sabtu, 23/11/2024 06:31 WIB

Rusia Tuduh AS Tebar Provokasi di Suriah

Rusia mengatakan, AS mengancam proses perdamaian Jenewa dengan melakukan langkah-langkah `tidak bertanggung jawab` di Suriah.

Bendera Amerika Serikat

Moskow - Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, Pentagon mengambil "langkah provokatif" dengan memberikan senjata modern kepada kelompok-kelompok yang didukung Amerika Serikat di Suriah.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, Turki meluncurkan operasi Afrin karena Amerika Serikat mempersenjatai kelompok-kelompok di Suriah.

Turki meluncurkan operasi Afrin karena pasokan senjata modern Pentagon kepada kelompok bersenjata pimpinan AS di Suriah, kata pernyataan tersebut.

Melalui pernyataan yang sama juga disebutkan bahwa tindakan Amerika yang tidak bertanggung jawab di Suriah mengancam proses perdamaian di negara tersebut, termasuk proses Jenewa.

Pernyataan itu juga menyebutkan, "langkah provokatif" yang diambil oleh Amerika Serikat merupakan faktor utama yang berkontribusi dalam perkembangan situasi krisis di barat laut Suriah.

Amerika Serikat menciptakan beberapa daerah berpenduduk Kurdi di Suriah dan berupaya mengisolasi wilayah ini, menurut pernyataan tersebut.

Sementara itu, Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, Joseph F. Dunford berbicara dengan rekan sejawatnya dari Rusia, Jenderal Valery Gerasimov mengenai situasi di Suriah melalui telepon, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh Pentagon pada Sabtu.

"Kedua pemimpin mengakui pentingnya menjaga komunikasi teratur agar tidak terjadi salah perhitungan dan mempromosikan transparansi di wilayah di mana militer kita beroperasi dalam jarak dekat," tulis pernyataan tersebut, dilansir dari AA, Minggu (21/1).

Turki telah meluncurkan sebuah kampanye militer di barat laut Suriah dengan tujuan memberantas organisasi teroris PKK, PYD, YPG dan Islamic State Iraq and Syria (ISIS), serta melindungi warga sipil di wilayah tersebut dari penindasan dan kekejaman teroris.

KEYWORD :

Amerika Serikat Rusia Suriah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :