Sabtu, 23/11/2024 13:58 WIB

Jepang Latihan Jika Sewaktu-waktu Dirudal Korut

Tampak para relawan berdesak-desakan mencari perlindungan dari serangan skenario rudal Korea Utara.

Rudal Hwasong-15 milik Korea Utara yang diduga digunakan dalam peluncuran uji coba terbaru pada Rabu, 29 November 2017 (KCNA / Reuters)

Tokyo - Untuk kali pertamanya warga Jepang menggelar latihan evakuasi serangan rudal Korea Utara. Latihan itu berlangsung di stadion bisbol Tokyo Dome yang melibatkan sekitar 300 sukarelawan, Selasa (22/1).

Tampak para relawan berdesak-desakan berlarian ke basement taman hiburan dan sebuah stasiun kereta bawah tanah di ibu kota Jepang mencari perlindungan dari serangan rudal Korea Utara.

Pengeras suara mengumumkan agar para warga berlindung mencari tempat aman. "Para warga agar mencari tempat perlindungan. Bagi yang di dalam rumah tetap berada di sana atau berlindung di bawah tanah." 

"Rudal dari Korea Utara akan tiba dalam waktu kurang dari 10 menit. Peringatan pertama akan terjadi sekitar tiga menit setelah peluncuran, kalian punya waktu sekitar lima menit untuk menemukan tempat berlindung," bunyi peringatakan kepada sukarelawan dalam acara simulasi tersebut.

Operator taman hiburan segera menghentikan wahana. Beberapa dari 200 karyawan yang berpura-pura menjadi pengunjung taman meninggalkan meja piknik dan wahana dan dengan tenang bergerak menuju ke lubang tanah.

Lebih dari 20 latihan evakuasi telah dilakukan di sekitar Jepang sejak tahun lalu di tengah ancaman dari Korea Utara, namun aktivitas Senin adalah latihan evakuasi rudal pertama di Tokyo.

Latihan yang berlangsung pada Senin, seminggu setelah penyiar publik Jepang NHK mengeluarkan peringatan yang keliru tentang rudal Korea Utara yang masuk. Sinyal yang salah tersebut terjadi beberapa hari setelah pihak berwenang darurat di Hawaii mengirimkan sebuah peringatan yang keliru mengenai serangan rudal ke telepon seluler di seluruh negara bagian, memicu kepanikan.

Beberapa Aktivis pasifis memprotes latihan simulasi tersebut. "Saya pikir latihan rudal ini hanya menakut-nakuti penggemar rudal di antara orang-orang Jepang dan permusuhan mereka terhadap Korea Utara," Mari Chihara, seorang perawat berusia 68 tahun untuk orang cacat, mengatakan saat dia membagikan selebaran di luar taman hiburan.

"Saya ragu apakah sebuah rudal benar-benar dilepas di Jepang, dan latihan seperti ini efektif bila ada serangan rudal yang sesungguhnya," sambungnya dilansir dari ABC News, Selasa (22/1)

"Jika Jepang benar-benar mencari perdamaian, pemerintah harus melakukan upaya diplomatik lebih banyak daripada memberi tahu kita untuk bersiap menghadapi serangan," tambahnya.

 

KEYWORD :

Jepang Korea Utara Rudal Balistik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :