Detik-detik kapal bertabrakan
Jakarta - Pemerintah China mulai khawatir menyusul tumpahan minyak menyebar tiga kali lipat akibat tabrakan kapal tanker Iran di Pantai timur China beberapa waktu lalu. Bahkan, kebakaran terjadi selama seminggu menewaskan 34 awak kapal, yang mayoritas merupakan warga Iran.
Menurut Administrasi Oseanik Negara melihat tiga lempeng minyak dengan luas permukaan 332 kilometer persegi (128 mil persegi) meningkat, pada Minggu (21/01), jumlah sedikit dibandingkan dengan 101 sq km yang dilaporkan pada Rabu lalu. Namun luas tumpahan minyak tersebut diprediksi akan terus meningkat.
China memantau empat slick minyak dari kapal tanker Iran yang tenggelam. Sanchi, yang membawa 136.000 ton minyak mentah ringan dari Iran, bertabrakan dengan kapal pengangkut massal Hong Kong CF Crystal pada awal Januari. Bahkan api terus menyala, yang diprediksi berlangsung hingga satu bulan.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Dalam insiden tersebut, hanya tiga mayat dari 30 awak kapal Iran dan dua awak Bangladesh telah ditemukan. Saat ini, tiga kapal pengawal pantai berada di tempat kejadian pada Minggu malam untuk menghentikan tumpahan minyak yang terbakar tersebut.
Dilansir SCMP, pihak berwenang mengeluarkan petanda bahaya mendekati jalur tersebut, lantaran asap yang ditimbulkan dari kebakaran minyak tersebut dinilai sangat beracun sehingga membahayakan keselamatan orang-orang di dekat lokasi tersebut.
Pasalnya daerah dimana kapal tersebut terbakar merupakan tempat bertelur bagi spesies seperti cumi-cumi pedang, ikan serak kuning dan kepiting biru. Mamalia laut juga banyak terdapat di lokasi tersebut, seperti paus bungkuk dan paus abu-abu.
China Tabrakan Kapal Iran