Sabtu, 23/11/2024 08:25 WIB

Data Pendonor Organ di Malaysia Keboboran

Malaysia menyatakan menyelidiki dugaan upaya menjual data pribadi atas lebih dari 46 juta pelanggan telepon seluler dalam jaringan.

Ilustrasi Hacker

Kualalumpur -- Data pribadi lebih dari 200 ribu orang di Malaysia yang penyumbang organ dan rincian keluarga terdekatnya bocor. Ada dugaan bersumber dari pangkalan data pusat.

Laman teknologi setempat, lowyat.net mengambarkan, ini  menjadi kebocoran data  kedua terbesar yang dilaporkan terjadi di Malaysia dalam tiga bulan belakangan. Pada November, Malaysia menyatakan menyelidiki dugaan upaya menjual data pribadi atas lebih dari 46 juta pelanggan telepon seluler dalam jaringan.

Laporan itu menyebutkan, data bocor itu termasuk nama, nomor kartu pengenal, ras, kewarganegaraan, alamat dan nomor telepon. Juga berisi rincian masing-masing penyumbang organ, yang dicadangankan untuk keluarga terdekat, dengan jumlah korban kebocoran data menjadi 440 ribu.

Lembaga pemerintahan pada bidang  internet negara yakni Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) mengatakan,  membantu polisi dalam penyelidikan terhadap kebocoran itu.

Vijandren Ramadass, pendiri Lowyat.net, mengatakan portal tersebut menemukan bahwa kebocoran tersebut dibagikan di situs berbagi berkas yang populer secara gratis.

"Berkasnya masih berada daring sekarang. Kami memang mengajukan permintaan langsung ke penyedia peladen pada Minggu untuk menghapus berkas, tapi kami tidak mendapat tanggapan," katanya.

Lowyat.net juga menemukan kebocoran data pengguna ponsel tahun lalu. Data 46,2 juta pelanggan itu cukup luas untuk memungkinkan penjahat menciptakan jati diri palsu guna melakukan pembelian dalam jaringan, demikian pakar keamanan siber. Data tersebut juga berisi data pribadi beberapa perhimpunan kesehatan dan laman pekerjaan. (ant/reuters)

KEYWORD :

Internet Teknologi Malaysia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :