Marlen Sitompul | Senin, 29/01/2018 17:25 WIB
Presiden Jokowi dan Ketum PKB Cak Imin
Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memiliki potensi yang cukup besar sebagai calon wakil presiden (Capres) untuk mendampingi Presiden Jokowi di Pilpres 2019 nanti.
Penilaian itu disampaikan Sosiolog Universitas Andalas, Indraddin, ketika dihubungi, Jakarta, Senin (29/1). Menurutnya, Cak Imin cukup dikenal oleh kalangan muslim moderat dan bisa masuk ke semua golongan.
"Ketokohan Cak Imin untuk Indonesia itu cukup potensi. Selain dikenal sebagai tokoh Islam, selama ini Cak Imin peduli dengan isu-isu sosial," kata Indraddin.
Hal itu menanggapi potensi munculnya isu SARA di
Pilpres 2019 mendatang. Untuk mengantisipasi isu tersebut, Cak Imin diyakini sebagai sosok yang tepat untuk mendampingi
Presiden Jokowi.
Kata Indraddin, Indonesia merupakan negara mayoritas berpenduduk muslim. Oleh karena itu, Cak Imin diyakini dapat meningkatkan elektabilitas Jokowi. Sebab, Cak Imin mewakili NU sebagai Ormas Islam terbesar di Indonesia.
"Dari sisi Islam, kalau kita melihat faktanya Indonesia secara mayoritas. Maka, kalau melihat dari sisi sosial, isu agama yang bakal muncul, maka Cak Imin bisa mengkanter atau menetralisir isu yang menyebut Jokowi sebagai anti Islam," tegasnya.
Sebelumnya, berdasarkan hasil penelitian yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebut Cak Imin memiliki elektabilitas tertinggi sebagai
Cawapres dari tokoh muslim.
Peneliti LSI, Taufik Febri mengatakan, Cak Imin sebagai
Cawapres paling potensial dari lima tokoh muslim yang masuk daftar.
"Cak Imin memiliki elektabilitas tertinggi dengan 14,9 persen, diikuti dengan Zulkifli Hasan 3,8 persen," kata Taufik, di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/1).
Sementara, tiga tokoh lainnya adalah Ketua DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Barat TGH. M. Zainul Majdi dengan 2,2 persen, Presiden PKS Sohibul Iman dengan 1,9 persen, dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy dengan 1,1 persen.
KEYWORD :
Pilpres 2019 Presiden Jokowi Cawapres Muhaimin Iskandar