Sabtu, 23/11/2024 20:59 WIB

Gegara Bom Kabul, Trump Tolak Dialog dengan Taliban

Seminggu sebelumnya, orang-orang bersenjata yang terkait dengan Taliban melakukan pengepungan lebih dari 12 jam di Hotel Intercontinental Kabul.

Presiden Amerika, Donald Trump (Foto: AFP / Saul Loeb)

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menolak ide untuk melakukan negosiasi dengan Taliban setelah serangkaian serangan mematikan dalam beberapa pekan terakhir.

Berbicara saat makan siang dengan anggota Dewan Keamanan AS, Senin (29/01), Trump menilai tidak ada pembicaraan yang bisa berlangsung dengan kelompok militan Afghanistan di tengah pembunuhan yang terjadi di seluruh negara tersebut.

"Bom di tengah anak-anak, di tengah keluarga, pemboman membunuh seluruh Afghanistan," kata Trump dilansir UPI.

"Jadi kita ingin berbicara dengan Taliban mungkin ada saatnya, tapi ini akan menjadi waktu yang lama, dan itu sedang terjadi sekarang. Sebuah prinsip baru yang sedang kita kelola," lanjutnya.

Komentar Trump merupakan respons dari pemboman mobil di ibu kota Afghanistan Kabul, melibatkan sebuah ambulans yang berisi bahan peledak yang menewaskan 103 orang dan melukai 235 lainnya.

Seminggu sebelumnya, orang-orang bersenjata yang terkait dengan Taliban melakukan pengepungan lebih dari 12 jam di Hotel Intercontinental Kabul yang menyebabkan setidaknya 22 orang tewas.

"Ketika kita melihat apa yang mereka lakukan dan kekejaman yang mereka lakukan, membunuh orang mereka sendiri, apalagi orang-orang itu adalah banyak wanita dan anak-anak yang sama sekali tidak bersalah, ini mengerikan," kata Trump.

Trump menambahkan bahwa dia berencana untuk membahas persoalan kelompok militan tersebut dengan anggota Dewan Keamanan AS dan mencari solusi yang tepat.

"Kita akan menyelesaikan apa yang harus kita selesaikan. Apa yang tidak ada orang lain yang bisa menyelesaikannya, kita akan bisa melakukannya," katanya.

KEYWORD :

Trump Taliban Teroris Afghanistan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :