Sabtu, 23/11/2024 11:26 WIB

Lembaga Kemanusian Tutup Bantuan ke Puerto Riko

FEMA secara resmi menutup bantuan darurat kemanusiaannya untuk pulau tersebut pada Rabu (31/1) setelah menyediakan lebih dari 30 juta galon air minum .

Warga Jayuga, Puerto Riko, membongkar makanan dan air dari helikopter HH-60 Black Hawk pada tanggal 4 Oktober 2017 (Foto: Staf Sgt. Pablo Piedra)

Jakarta - Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) tutup bantuan berupa makanan dan air gratis ke Puerto Riko. Keputusan itu setelah supermarket di wilayah tersebut kembali beroperasi, empat bulan setelah Badai Maria.

FEMA secara resmi menutup bantuan darurat kemanusiaannya untuk pulau tersebut pada Rabu (31/1) setelah menyediakan lebih dari 30 juta galon air minum dan hampir 60 juta makanan menyul  badai tersebut.

Badan tersebut memberi persediaan makanan dan air kepada 78 walikota pulau tersebut. "Supermarket kembali beroperasi, dan semuanya akan kembali normal," ujar Alejandro De La Campa, direktur FEMA di Puerto Riko, kepada NPR.

FEMA mengatakan, bantuan tersebut diberikan hingga USD500 juta atau sekitar Rp6,7 triliun untuk bantuan publik sampai saat ini, dengan tambahan USD3,2 juta atau sekitar Rp43 miliar untuk membantu pengangguran yang berasal dari Maria.

"Jika kita memberikan air dan makanan gratis, itu berarti keluarga tidak perlu ke supermarket untuk membeli. Ini mempengaruhi ekonomi Puerto Riko jadi, kita perlu menciptakan keseimbangan Dengan bantuan keuangan yang kita berikan kepada keluarga dan kotamadya, mereka dapat kembali ke ekonomi normal," kata De La Campa.

Banyak orang Puerto Riko merasakan bantuannya dipotong terlalu cepat. Walikota Morovis Carmen Maldonado mengatakan sekitar 10.000 dari 30.000 penduduknya masih menerima bantuan makanan dan air.

"Ada beberapa kotamadya yang mungkin tidak memerlukan bantuan lagi, karena mereka memiliki hampir 100 persen energi dan air mereka kembali," kata Maldonado.

Maldonado mengatakan, bantuan FEMA sangat penting bagi penduduk, karena sebagian besar uang yang biasanya mereka gunakan untuk membeli makanan malah digunakan untuk membeli bahan bakar.

Sekitar 450.000 dari 1,5 juta pelanggan di pulau itu masih tanpa listrik, dan mereka yang memiliki listrik sering mengalami pemadaman listrik. "Ini semua adalah sesuatu yang harus direnungkan FEMA sebelum menghilangkan penyampaiannya atas persediaan ini," kata Maldonado

 

KEYWORD :

Puerto Riko FEMA




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :