Sabtu, 23/11/2024 07:10 WIB

Dikira Punya Heli, Bupati Rita: "Itu Punya pak Erwin Aksa"

Untuk penggunaan heli tersebut, Rita tak merogoh kocek mahal. Rita mengklaim cukup membayar pilot dan bahan bakar.

Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari mengenakan rompi orange milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai menjalani pemeriksaan pertama dan langsung ditahan.

Jakarta - Tersangka kasus dugaan suap, gratifikasi, dan TPPU Rita Widyasari menyebut  nama pengusaha Erwin Aksa pada kasus korupsi yang menjeratnya. Penyebutan nama keponakan Wakil Presiden Jusuf Kalla itu oleh Bupati non aktif Kutai Kartanegara itu, terkait kepemilikan helikopter yang sedang didalami Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Soal heli itu sendiri diakui Rita telah dikonfirmasi penyidik dalam proses penyidikan. Kepada penyidik, Rita menepis jika helikopter itu miliknya. Rita menyebut helikopter tersebut milik Erwin Aksa yang sempat masuk dalam tim pemenangan Anis-Sandi.

"Itu punya pak Erwin Aksa. Kemaren waktu saya diperiksa sebelumnya saya ditanyakan terkait TPPU saya itu termasuk heli ga? Engga katanya karena orangnya pak Erwin Aksa udah disusuri bahwa itu bukan punya saya," ucap Rita usai menjalani pemeriksaan dalam kapasitasnya sebagai tersangka TPPU, di gedung KPK, Jakarta, Selasa (30/1/2018) malam.

Ketua DPD Golkar Kaltim itu mengakui memiliki landasan helikopter peninggalan almarhum ayahnya, Syaukani Hasan Rais.‎ Menurut Rita, heli tersebut diparkir di landasan tersebut. "Karena helinya diparkir di tempat saya," kata Rita

"Itu punya Bosowa. Bosowa itu kalau parkir di bandara itu bayar 500 juta sebulan. Karena bapak saya punya helipad makanya diparkir ditempat saya," ditambahkan Rita.

Rita pun tak membantah pernah menggunakan helikopter tersebut. Untuk penggunaan heli tersebut, Rita tak merogoh kocek mahal. Rita mengklaim cukup membayar pilot dan bahan bakar.

Rita pun menepis dirinya mendapat fulus dari jasa `tempat parkir` helikopter tersebut. "Bukan. Bayarnya ke perusahaan sana. Jadi ga ke saya," tutur dia.‎

Pun demikian, diakui Rita, penggunaan helikopter tersebut yang membuat dirinya diperiksa penyidik KPK.‎ "Iya karena mereka menduga helinya ada di tempat itu. Pasti diperiksa," tandas Rita.‎

KPK sebelumnya disinyalir sedang mendalami kepemilikan helikopter ‎Rita Widyasari. Helikopter itu diduga bagian dari gratifikasinya. Dugaan itu muncul lantaran penyidik KPK beberapa waktu lalu memeriksa pejabat Kementerian Perhubungan di bidang perhubungan udara, Kus Handono.

Bupati Kutai Kertanegara nonaktif Rita Widyasari dan Komisaris PT Media Bangun Bersama (MBB) Khairudin belum lama ini ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Diduga keduanya melakukan pencucian uang dari hasil tindak pidana korupsi dan gratifikasi dalam sejumlah proyek dan perijinan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara senilai Rp 436 miliar.

Sebelum kasus itu, Rita dan Khairudin telah lebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi. Rita juga ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga menerima suap dari Hery Susanto alias Abun selaku Direktur Utama PT Sawit Golden.‎

KEYWORD :

Rita Widyasari Kutai Kartanegara Erwiin Aksa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :