Marlen Sitompul | Selasa, 06/02/2018 18:30 WIB
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon
Jakarta - Tembok sepanjang 20 meter yang berada di sebelah kiri terowongan atau underpass rel kereta api Bandara Soekarno-Hatta, persisnya di Jalan Perimeter Selatan, Tangerang, roboh.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta, agar robohnya tembok tersebut diselidiki. Ia menduga, robohnya tembok tersebut akibat dikerjakan dengan terburu-buru atau tergesa-gesa.
Untuk itu, menurut Fadli, robohnya tembok itu harus dikaji dan diselidiki. "Bahwa mungkin karena ini terburu waktu itu, mengejar tahun politik dan pemilu ini mau menjadi etalase keberhasilan. Bukan semata-mata untuk fungsional," kata Fadli, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/2).
Seharusnya, kata Fadli, masalah infrastruktur ini ada kesinambungan antara pemerintah sebelumnya, pemerintah sekarang dan yang akan datang.
"Jangan dijadikan alat kampanye. Sehingga karena terburu-buru banyak sekali kecelakaan kerja yang sebenarnya tidak perlu," tegasnya.
Kata Fadli, program untuk pembangunan infrastruktur harus didukung sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun, jangan sampai pembangunan membebani APBN dengan utang ke luar negeri.
"Selama itu memang diperlukan dan dibutuhkan oleh masyarakat. Selama ini juga tidak membebani APBN kita dengan utang dan sebagainya. Dan memaksakan diri untuk infrastruktur dari utang, ini yang perlu dikaji," tegasnya.
"Dan infrastruktur ini seharusnya yang langsung mempunyai stimulus ekonomi dan diperlukan oleh masyarakat, terutama di pedesaan. Infrastruktur yang terkait dengan peningkatan dukungan ekonomi," tambahnya.
Diketahui, setelah bertahan selama sembilan jam dan akhirnya berhasil diselamatkan pada pukul 03.00 WIB tadi, Dyanti Dyah Ayu Cahyani Putri yang menjadi korban longsor tembok bandara Soekarno Hatta, meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit Mayapada, Tangerang, Banten.
Pada saat penyelamatan, wajah Putri yang bekerja di Garuda Maintenance Facilitity (GMF) Aeroasia, memang terlihat pucat dan lemah meski pada saat proses evakuasi dari mobilnya yang tertimpa tembok itu. Namun kondisinya kian memburuk meski dikabarkan sudah menjalani pertolongan pertama selama 30 menit.
Sebelum Putri menjalani perawatan intensif di RSUD Tangerang, namun sekira pukul 04.00 WIB dia dirujuk ke RS Mayapada dan menghebuskan nafas terakhir sekitar pukul 06.43 WIB.
KEYWORD :
Pimpinan DPR Basarnas Bandara Soekarno Hatta