Politikus Partai Golkar, Nusron Wahid
Jakarta - Gejolak internal Partai Golkar terus berlanjut. Ada pihak yang kecewa dengan susunan kepengurusan DPP Golkar pimpinan Airlangga Hartarto.
Politikus Golkar Aziz Sumual menekankan, salah satu faktor kekecewaan di antaranya sikap Nusron Wahid. Dia menyebut Nusron ingin menyingkirkan kader yang bermasalah dengan hukum.
"Nusron ingin menyingkirkan orang bermasalah hukum dari Golkar," kata Aziz, saat dihubungi wartawan, Jakarta, Kamis (8/2).
Aziz memahami niat Nusron yang ingin Golkar lebih baik. Tapi sayang, niat itu tak dibarengi dengan persoalan yang dihadapi Nusron di KPK.
"Nusron kan juga pernah disebut di sidang. Jadi dia harusnya juga mundur dari Golkar. Padahal dia kan juga orang pertama yang minta Pak Novanto mundur," kata Aziz yang juga loyalis Setya Novanto.
Luhut Panjaitan sebelum Airlangga Mundur Ketum Golkar: Kita Harus Kompak, Jangan Mau Diintimidasi
Diketahui, dalam sidang dugaan suap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan terdakwa Doddy di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, pada Senin, 22 Agustus 2016 lalu, nama Nusron disebut. Jaksa penuntut dari KPK membacakan sejumlah poin dalam berita acara pemeriksaan (BAP) sopir asisten mantan petinggi Lippo Group Eddy Sindoro, Doddy Aryanto Supeno.
Dalam BAP itu disebutkan bahwa Doddy pernah mengirimkan dokumen dan uang untuk Nusron yang menjabat Kepala BNP2TKI. Namun, Nusron telah membantah kabar itu. Menurut dia, tudingan itu sama sekali tidak relevan.
Aziz ingin tagline Golkar bersih dijalankan konsisten. Bahkan, menurut dia, sampai saat ini masuh banyak pengurus Golkar yang bermasalah di kasus hukum. "Kalau mau tagline Golkar bersih, ya harus konsisten. Kenyataannya sekarang masih banyak pengurus Golkar yang bermasalah," kata Aziz.
Dia tak ingin Ketum Golkar Airlannga Hartarto diganggu lagi persoalan kader bermasalah jelang persiapan Golkar hadapi Pemilu 2019. Dia pun menantang, kader-kader Golkar bermasalah mundur dari partai demi tagline Golkar bersih.
"Bukan tidak mungkin satu atau dua minggu ke depan KPK tetapkan lagi tersangka pengurus Golkar sekarang," jelas dia tanpa mau menyebut siapa lagi kader Golkar bermasalah di KPK.
Aziz ingin Golkar tak lagi tersandung kasus korupsi. Sebab saat inu, dia harap, Golkar fokus konsolidasi demi menangkan Joko Widodo di Pemilu 2019. "Kita sudah harus siap tempur menangkan Pak Jokowi," tegas Aziz.
KEYWORD :Ketum Golkar Airlangga Hartarto Setya Novanto