Cak Imin dalam acara perayaan Imlek di Jakarta.
Jakarta – Saat menghadiri refleksi Imlek di Jakarta, Abdul Muhaimin Iskandar mengungkapkan bahwa dirinya mengamalkan ilmu kehidupan dari Tiongkok, seperti yang diamalkan pamannya, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Saya itu banyak belajar dari peradaban dan ilmu-ilmu Tiongkok. Salah satu bacaan favorit saya adalah Samkok," kata Cak Imin saat menghadiri Refleksi Tahun Baru Imlek dengan tema "Meneguhkan Politik kebangsaan kembali ke Jalan Kebhinekaan," di Jakarta, Senin (12/02/2018).
Ketua Umum DPP PKB itu bercerita bahwa Suhu Dutavira pernah menyampaikan ilmu kehidupan yang biasa dipraktikkan oleh Gus Dur.
"Saat Imlek PKB tahun lalu, saya justru mendapat pelajaran berharga dari suhu Dutavira. Setelah saya renungkan, itulah sebetulnya ilmu yang selama ini diajarkan kepada semua oleh Gus Dur," tuturnya.
Cak Imin pun menjelaskan satu persatu resep kehidupan ala Gus Dur dari Suhu Dutavira yang harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, lanjut Cak Imin, memperluas jaringan atau pertemanan.
"Lima unsur itu yang pertama adalah hopeng alias jaringan atau teman. Jaringan ini penting untuk sumber modal, ilmu, dan pasar. Makanya kita harus rajin bersilaturahim," jelas Cak Imin.
Kedua, Hok kie atau keberuntungan. Maknanya adalah kita harus selalu optimis bahwa kita bisa berhasil.
Komika ini dinotice Cak Imin gara-gara Ngorok
"Selama kita memiliki niat yang baik untuk masyarakat, (maka) masyarakat akan memberikan dukungan".
"Ketiga, Hong Shui atau aspek spritualitas. saya mengajak semua orang untuk rajin beribadah dan saling menghargai antar umat beragama," imbuh Cak Imin.
Unsur keempat yaitu Cheng Lie atau saling timbal balik. Unsur ini bermakna saling memahami dan saling merasakan kebahagiaan dan kesusahan masing-masing.
"Kita berusaha merasakan kebahagiaan masyarakat akan menjadi kebahagiaan kita, dan kesusahan masyarakat juga menjadi kesusahan kita".
Ilmu kehidupan ala Gus Dur yang terakhir adalah Cing Cay, artinya sikap kompromi atau mau bermusyawarah.
"Yang terakhir itu Cing Cay atau kompromi. Saling teposeliro, saling memahami kebutuhan masing-masing. Juga saling toleran dan mengedepankan musyawarah dan tidak saling ngotot-ngototan," tutup Cak Imin.
KEYWORD :
Cak Imin Ilmu Kehidupan Imlek