Marlen Sitompul | Sabtu, 17/02/2018 12:44 WIB
Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri
Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) diprediksi tidak akan mengusung kembali Presiden Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Sebab, pemerintahan Presiden Jokowi tidak konsisten menjalankan nawacita.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono, kepada wartawan, Jumat (16/2). Menurutnya,
Presiden Jokowi telah lari dari nawacita yang selama ini digaungkan
PDIP.
"Menurut saya sebenarnya sekarang melihat gelagatnya,
PDIP tidak dukung lagi Jokowi," kata Ferry.
Hal itu menyikapi pernyataan Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Jawa dan Kalimantan, Nusron Wahid yang memprediksi
Prabowo Subianto tidak akan maju di
Pilpres 2019.
Merujuk hasil survei Indo Barometer terbaru, jika Jokowi dan
Prabowo mencalonkan kembali, maka akan terulang kembali seperti Pilpres 2014. Jokowi meraih dukungan publik 48,8 persen dan
Prabowo 22,3 persen.
Kata Ferry, hasil survei tersebut tidak sesuai dengan fakta yang saat ini dirasakan oleh masyarakat. Dimana, pemerintahan Jokowi dianggap gagal menyejahterakan rakyatnya, tidak mampu menyediakan lapangan kerja, menurunkan harga bahan pokok, menaikkan angka pertumbuhan ekonomi hingga kebijakan impor sejumlah produk pertanian.
"Jadi rakyat yang mana yang menganggap, bilang pemerintahan pak Jokowi berhasil?" tegas Ferry.
Disamping itu, kata Ferry, sebagai calon incumbent, perolehan suara Jokowi sebesar 48,8 persen masih belum aman. Sementara, perolehan suara
Prabowo sebesar 22,3 persen dinilai karena belum melakukan manuver politik.
"Pak Jokowi selama ini sudah kampanye terselubung masuk gorong-gorong, bagi-bagi sepeda hasil survei segitu, pak
Prabowo belum ngapa-ngapain," terangnya.
Sebelumnya, Nusron Wahid meyakini,
Prabowo tak akan maju di
Pilpres 2019 untuk melawan Jokowi. "Saya menyakini, dan kita sudah persiapan, lawannya Pak Jokowi bukan pak
Prabowo," kata Nusron, Jakarta, Kamis (15/2).
KEYWORD :
Pilpres 2019 Presiden Jokowi PDIP Prabowo