Eithopia
Jakarta - Ethiopia mengumumkan keadaan darurat pada Jumat (16/02) waktu setempat, lantaran adanya demonstrasi anti-pemerintah setelah Perdana Menteri Hailemariam Desalegn dengan tiba-tiba mengundurkan diri.
Dilansir UPI, keadaan darurat mulai berlaku Jumat, meski dewan tersebut tidak mengungkapkan berapa lama akan berlangsung. Pemerintah mengakhiri keadaan darurat 10 bulan pada Agustus lalu, namun tidak banyak yang bisa memadamkan amarah demonstran tiga tahun lalu.
Desalegn, 52, memimpin Ethiopia sejak 2012, namun mengatakan pengunduran dirinya karena kedua perdana menteri dan pemimpin koalisi Front Demokratik Demokratik Rakyat Ethiopia yang berkuasa itu sangat penting dalam melakukan reformasi yang akan menghasilkan perdamaian dan demokrasi yang berkelanjutan.
Kontras dengan Trump, Harris Akhiri Konvensi Partai Demokrat dengan Seruan Lawan Tirani di Seluruh Dunia
Ratusan orang tewas dalam demonstrasi anti-pemerintah tiga tahun yang berpusat di sekitar dua wilayah terbesar Ethiopia, Oromia dan Amhara.
Ethiopia Politik Internasional