Kamis, 26/12/2024 17:13 WIB

Arab Saudi Dukung Perubahan Kesepakatan Nuklir Iran

Jubeir menyebutkan rudal Iran secara rutin digunakan oleh Houthi untuk menargetkan warga sipil di Yaman dan juga di Arab Saudi.

Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al Jubeir (Foto: AFP)

Jakarta - Pemerintah Arab menyambut rancangan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diusulkan Inggris, Amerika Serikat dan Prancis. Resolusi itu mengecam Iran karena gagal menghentikan pasokan rudalnya ke kelompok Houthi di Yaman.

Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan, "Jika disahkan, maka sangat membantu untukl meminta Iran bertanggung jawab atas ekspor rudal balistik kepada pemberontak Houthi, dan perilaku agresif di wilayah tersebut , termasuk dukungan untuk kelompok teroris.

Perang proxy sedang berlangsung di Yaman antara Iran dan sekutu Amerika Seriakt Arab Saudi. Koalisi pimpinan Saudi melakukan intervensi di Yaman pada tahun 2015, mendukung pasukan pemerintah yang memerangi pemberontak Iran. Iran membantah memasok senjata Houthi.

"Untuk memastikan agar Iran tidak memaksakan diri dengan hukum internasional, kita harus memiliki posisi yang lebih tegas berkaitan dengan rudal balistik dan dukungan Iran untuk terorisme," kata Al-Jubeir dalam sebuah wawancara di Munich Security Conference tahunan.

"Iran harus dimintai pertanggungjawaban," tegas Jubair.

Jubeir  menyebutkan rudal Iran secara rutin digunakan oleh Houthi untuk menargetkan warga sipil di Yaman dan juga di Arab Saudi. Ia juga menyerukan perubahan dua aspek dari kesepakatan nuklir 2015.

Dua aspeti itu adalah pembatalan sebuah ketentuan disebut sebagai ketentuan sunset dan memperluas inspeksi dengan memasukkan lokasi yang tidak dilaporkan dan instalasi militer.

Rancangan resolusi PBB, yang perlu diadopsi pada 26 Februari, kemungkinan akan menghadapi perlawanan dari Rusia. Resolusi tersebut membutuhak membu sembilan suara yang mendukung dan tidak ada hak veto oleh Rusia, China, Amerika Serikat, Prancis atau Inggris untuk lulus.

Al-Jubei berharap Rusia dapat dibujuk untuk mendukung tindakan tersebut. Draft teks untuk memperbarui sanksi PBB terhadap Yaman untuk satu tahun lagi juga akan memungkinkan 15 anggota dewan tersebut menjatuhkan sanksi yang ditargetkan untuk "setiap aktivitas yang terkait dengan penggunaan rudal balistik di Yaman.

"Inggris merancang resolusi tersebut dengan berkonsultasi dengan Amerika Serikat dan Prancis sebelum memberikannya ke dewan penuh pada Jumat," kata beberapa diplomat, dikutip dari Arab News, Senin (19/2).

Pakar PBB independen yang memantau sanksi terhadap Yaman melaporkan ke Dewan Keamanan pada Januari menemukan sisa-sisa rudal yang berasal dari Iran, dan dibawa ke Yaman setelah diberlakukannya embargo senjata yang ditargetkan."

Para ahli mengatakan mereka "tidak memiliki bukti mengenai identitas pemasok, atau pihak perantara manapun dari rudal yang dilepas oleh Houthi ke negara tetangga Arab Saudi. Meskti begitu, ia mengatakan Iran melanggar sanksi karena gagal mencegah pasokan, penjualan atau pengalihan rudal dan kendaraan udara tak berawak.

 

KEYWORD :

Iran Kesepakatan Nuklir Arab Saudi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :