Sabtu, 23/11/2024 14:53 WIB

Tanpa Pemuda, Mustahil Polri Bisa Berantas Narkoba

Pemuda diharapkan menjadi garda terdepan dalam pemberantasan narkoba. Karena tanpa bantuan pemuda, mustahil aparat kepolisian bisa bekerja memberantas peredaran narkoba yang semakian marak.

Polda Metro Jaya gelar diskusi publik bertema Membangun Generasi Milenial Tanpa Narkoba

Jakarta – Pemuda diharapkan menjadi garda terdepan dalam pemberantasan narkoba. Karena tanpa bantuan pemuda, mustahil aparat kepolisian bisa bekerja memberantas peredaran narkoba yang semakian marak.

Demikian disampaikan Dir. Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Suwondo Nainggolan yang diwakili AKBP Pol. Aris Timang, Pengawas Penyidikan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya saat berbicara dalam diskusi publik bertema “Membangun Generasi Milenial Tanpa Narkoba”, di Gedung JMC Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (20/2).

Diskusi yang diselenggarakan Kaukus Muda Indonesia (KMI), bekerjasama dengan Bank BRI dan Bank Mandiri ini, selain menghadirkan narasumber  Pengawas Penyidikan Direktur Narkoba Polda Jaya, AKBP Aris Timan, juga Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda Kemenpora, Drs. Mulyadi Adnan, dan Ediani Rahardjanti yang hadir sebagai salah satu narasumber mewakili Brigjen Pol. Sufyan Syarif, Direktur Peran Serta Masyarakat Deputi Bidang Dayamas BNN.

Melanjutkan pernyataanya. AKBP Aris Timan mengatakan bahwa dalam memberantas peredaran narkoba, bukan hanya tanggungkawab aparat penegakan hukum saja. Tapi, juga tanggungjawab semua elemen bangsa termasuk di dalamnya generasi muda.

“Generasi muda inilah yang paling kita harapkan untuk menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi. Dan juga ikut ambil bagian dalam memberikan informasi,” ucapnya lagi.

Apalagi, menurut AKBP Aris, masalah narkoba sudah sangat memperihatinkan bahwa kejahatan narkoba bersifat multi dimensi dan meracuni banyak anak muda  sebagai generasi penerus bangsa yang akan berakibat hilangnya generasi muda.

Sedang Mulyadi Adnan mewakili Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Prof. Dr. Faisal Abdullah menjelaskan bahwa semua kalangan sepakat bahwa narkoba merusak generasi muda.

”Tantangan pembangunan pemuda adalah bahaya narkoba. Ada lagi tantangan pembangunan pemuda yang harus kita antisipasi adalah bahaya HIV AIDS, bahaya paham radikalisme yang bermuara pada terorisme, ini melibatkan pemuda kita,” ungkapnya.

Menurutnya, Kemenpora telah mencanangkan program kader pemuda anti narkoba yang sudah dimulai pada tahun 2016 sebanyak 37,5 ribu pemuda menjadi kader pemuda anti narkoba di 1500 desa di Indonesia. Dan di tahun 2017, 30 ribu pemuda kita bentuk menjadi kader pemuda anti narkoba yang tersebar di 1200 desa.

“Di tahun 2018, Kemenpora akan bentuk 12 ribu 600 pemuda anti narkoba yang merupakan bagian dari peran Kemenpora yang tanggap terhadap bahaya narkoba di generasi milenial yang akan datang,” paparnya.

Sementar, Ediani Rahardjanti menyatakan bahwa BNN ada program yang menyasar untuk generasi muda khususnya pelajar dan mahasiswa.

"Disamping upaya pencegahan, kita juga membekali pemuda dan pelajar dengan kemampuan untuk mencegah bahaya narkoba, supaya mereka mengetahui secara dini dampak-dampak buruk dari penggunaan narkoba,” ungkapnya.

Disamping itu, jelas Ediani, BNN juga melakukan pemberdayaan di masyarakat mencakup seluruh lingkungan baik instansi pemerintah maupun swasta dan juga di kalangan pendidikan seperti pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kapasitasnya dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.

KEYWORD :

Polda Metro Pemberantasan Narkoba




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :