Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar memberikan kuliah umum di Universitas Riau (UNRI) Pekanbaru
Pekanbaru - Membuka kuliah umum di Universitas Riau (UNRI) Pekanbaru pada Sabtu (24/2), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menyerukan perlunya bekerja keras menghadapi neo-kolonialisme.
Neo-kolonialisme yang dimaksud mewujud dalam bentuk aktivitas ekonomi masif dari negara lain di Indonesia. Karena itu, menurut mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) ini, Indonesia tak boleh hanya jadi pasar.
Sumber daya manusia (SDM) juga rentan terambil tenaga asing (TKA) jika enggan menginovasi diri.
"Soal TKA, menurut saya ada dua syarat penting sebagai filter. Pertama, apakah mereka bawa uang? Kedua, apakah mereka ahli? Kalau nggak bawa modal dan skill, pasti ditolak. Ngapain? Warga kita juga masih banyak yang menganggur. Pengangguran di tingkat sarjana saja 11,33%," kata Muhaimin alias Cak Imin di depan mahasiswa.
"Yang meresahkan itu kan yang ilegal. Sudah nggak bawa uang, nggak punya keahlian pula. Nah, itu tugas gotong-royong aparat imigrasi, polisi dan warga. Ayo laporkan," imbaunya.
Sementara di sisi lain, kata Cak Imin, kualitas tenaga kerja lokal perlu ditingkatkan. Sebab menurut data PISA, tingkat kemampuan membaca, sains dan matematika anak-anak Indonesia berada di bawah Singapura, Vietnam, Thailand dan Malaysia.
"Bahkan jauh berada di bawah standar OECD (organisasi kerja sama ekonomi dan pembangunan). Ini problem yang harus kita solusikan segera," tegas politisi kelahiran Jombang, Jawa Timur tersebut.
PKB Muhaimin Iskandar Cak Imin Pemilu 2019