Minggu, 22/12/2024 08:33 WIB

Survei INES: Prabowo Meroket, Gatot Bayangi Jokowi

Berdasarkan tolak ukur kinerja, elektabilitas Presiden Jokowi semakin menurun. Sementara berbanding terbalik dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang semakin meningkat.

Ilustrasi Pilpres 2019

Jakarta - Berdasarkan tolak ukur kinerja, elektabilitas Presiden Jokowi semakin menurun. Sementara berbanding terbalik dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang semakin meningkat.

Hal itu berdasarkan hasil survei yang dirilis Indonesia Network Elektion Survei (INES) dengan mengukur respon masyarakat terkait kinerja pemerintahan Presiden Jokowi-Jusuf Kalla dan pengaruhnya terhadap Pemilu 2019.

Direktur Eksekutif INES, H.Sutisna mengatakan, berdasarkan hasil penelitian dengan pertanyaan jika Pilpres dilakukan hari ini, siapa tokoh yang akan dipilih? Hasilnya, Jokowi hanya dipilih sebanyak 31,2 persen. Sementara Prabowo 40,2 persen dan nama tokoh lainnya sebanyak 28,6 persen.

Kata Sutisna, yang menarik adalah jawaban dari pertanyaan sama dengan menggunakan kuisioner berdasarkan pada kinerja pemerintahan Jokowi-JK dan keadaan ekonomi. Dimana, hasil adalah lagi-lagi Jokowi hanya dipilih sebanyak 26,4 persen.

"Yang mengagetkan justru, Prabowo Subianto dipilih 49,2 persen. Nama Gatot Nurmantyo pun membayangi Jokowi dengan suara 11,9 persen," kata Sutisna, kepada wartawan, Jakarta, Kamis (1/3).

Kemudian, lanjut Sutisna, sisanya memilih Muhaimin Iskandar 2,3 persen, Ahmad Heryawan 1,1 persen, Agus Yudhoyono 1,1 persen, Harry Tanoe Sudibjo 1,3 persen, Zulkifli Hasan 1,1 persen, dan tidak memilih 5,6 persen.

Menurutnya, alasan para responden lebih memilih Prabowo karena merasa keadaan Ekonomi Keluarga Masyarakat (EKM) hampir 63,3 persen mengaku susah dan sulit.

"Dalam artian pendapatan yang didapat tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup mereka saat ini, sehingga ada kebutuhan-kebutuhan rumah tangga mereka yang terpaksa harus diabaikan," terangnya.

"Misalnya kebutuhan untuk membeli susu anak-anak, pakaian dan kebutuhan lauk pauk yang disediakan seperti Ikan dan daging karena harganya mahal," tegasnya.

Dari kinerja pemerintahan Jokowi-JK tersebut, kata Sutisna, sudah barang tentu memiliki pengaruh dengan pilihan masyarakat terhadap Parpol yang akan berlaga di Pemilu 2019.

Sementara, elektabilitas Parpol dalam Pemilu 2019 akan dipengaruhi dengan capres yang akan di usung oleh Parpol. Hal ini tergambar dari jawaban responden bahwa 89,8 persen akan memilih Parpol yang mengusung Capres yang akan dipilih. Dan 10,2 persen tidak memilih Parpol yang mengusung Capres yang jadi pilihannya.

"Dari pemilih Prabowo Subianto hampir 67,4 persen responden akan memilih Partai yang mengusung Prabowo. Sementara hanya 23,8 persen saja dari pemilih Jokowi yang akan memilih Parpol yang mengusung Jokowi," tandasnya.

Ketika ditanya Parpol mana yang akan dipilih jika Pemilu diadakan hari ini, maka jawaban responden adalah, Gerindra dipilih sebanyak 27,8 persen, PDIP 14,4 persen, Golkar 12,2 persen, PKB 8,2 persen, PAN 7,2 persen, Demokrat 7,1 persen, PKS 4,9 persen, Nasdem 4,3 persen, PPP 4,1 persen, Perindo 3,8 persen, Hanura 3,2 persen, PSI 1,2 persen, Berkarya 1,1 persen, Garuda 0,5 persen.

Survei ini dilakukan pada 15-25 Februari 2018 dengan melibatkan 2.450 responden yang tersebar di 33 propinsi dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan Margin Of Error -/+ 1,98 persen.

KEYWORD :

Pilpres 2019 Presiden Jokowi Cawapres Muhaimin Iskandar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :