Tentara Myanmar
Yangon - Mantan anggota parlemen Rohingya, Aung Zaw Win ditangkap oleh pemerintah Myanmar. Zaw Win dituding terlibat aktif dalam mendanai kelompok Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA).
Dilansir dari Asian Correspondent, Senin (5/3), sudah lima hari Za Win ditahan oleh polisi. Namun, hingga hari ini konglomerat properti dan kader Partai Solidaritas dan Pembangunan itu belum pula diinterogasi.
"Pemerintah dan militer mengirimkan sinyal kepada semua warga Rohingya yang tinggal dan bekerja di Yangon. Mereka terancam. Pemerintah ingin menghabisi seluruh komunitas Rohingya, tidak hanya di Rakhine," ujar aktivis Rohingya, Nay San Lwin.
Ada rumor yang mengatakan bahwa staf di kantor Zaw Win menyadari rencana pemerintah, yang menargetkan pelaku bisnis dan politisi Rohingya di Yangon dan Mandalay. Akan tetapi rumor ini belum diverifikasi oleh pemerintah.
Zaw Win merupakan konglomerat yang dikenal dekat dengan para jenderal militer. Hubungan baik dengan militer membuatnya sukses membangun kerajaan properti di Myanmar.
Selagi dulu menjabat sebagai anggota parlemen, Zaw Win pernah mendukung usulan Rohingya untuk menerima identitas orang Bengali. Padahal Bengali tak diterima di Myanmar.
Dengan penangkapan Zaw Lin, kata San Lwin, maka tokoh-tokoh Rohingya lainnya juga dipastikan tidak akan lolos.
"Tidak ada yang selamat dari penangkapan, bahkan jika Anda memiliki bisnis besar atau memiliki hubungan dengan militer," ujar Nay San Lwin.
KEYWORD :Myanmar Rohingya Rakhine