Benazir Bhutto
Jakarta – Hari Perempuan Internasional yang dirayakan setiap 8 Maret tak hanya memperingati kebebasan kaum hawa dari diskriminasi, melainkan juga sebagai pengingat bahwa ada tokoh-tokoh wanita yang pernah menjadi pemimpin di dunia. Mereka ini layak dikenang lantaran tindakan dan aksi-aksinya membela ketertindasan perempuan.
Berikut nama-nama perempuan yang pernah memiliki posisi tinggi dalam pemerintahan di negara-negara di dunia:
Indira Gandhi
Indira Priyadarshini Gandhi lahir di Allahabad, UP, India, 19 November 1917. Ia merupakan anak dari Perdana Menteri India yang pertama Jawaharlal Nehru dan ibu dari Rajiv Gandhi, Indira Gandhi adalah seorang wanita yang penuh gejolak dan sangat kontroversial sebagai pimpinan partai politik dan politik negaranya.
Pada 19 Januari 1966 ia terpilih sebagai Ketua Partai Kongres untuk menggantikan Lal Bahadur Shastri dan merupakan perdana Menteri wanita pertama di India. Namun sayang pada tahun 1984 ia tewas terbunuh dalam aksi teror yang dilakukan dua pengawal yang memeluk ajaran Sikhisme. Aksi itu dipicu oleh instruksinya yang memerintahkan tentara menyerang Kuil Emas di Punjab. Kuil itu dijadikan markas para pengikut Sikh yang menginginkan Punjab sebagai negara mereka.
Margaret Thatcher
Margaret Hilda Thatcher lahir di Grantham, Lincolnshire, Inggris, 13 Oktober 1925. adalah Perdana Menteri Britania Raya pada tahun 1979-1990, masa jabat terpanjang di abad ke-20.
Ia merupakan satu-satunya perempuan yang menduduki jabatan tersebut serta menjadi pemimpin sebuah partai politik besar di Britania Raya. Ia adalah salah satu tokoh penting pada abad ini. Filosofi politiknya kemudian dikenal sebagai Thatcherisme. Sebelum menjabat, ia sudah dikenal sebagai "Wanita Besi" (Iron Lady) di media Uni Soviet karena penentangannya terhadap komunisme.
Benazir Bhutto
Benazir Bhutto lahir di Karachi, 21 Juni 1953. Dia merupakan anak sulung dari Perdana Menteri Pakistan yang digulingkan, Zulfikar Ali Bhutto (yang digantung oleh pemerintah militer Pakistan di bawah keadaan yang luar biasa) dan Begum Nusrat Bhutto, seorang suku Kurdi-Iran. Kakek dari pihak ayahnya adalah Sir Shah Nawaz Bhutto, seorang Sindhi dan tokoh penting dalam gerakan kemerdekaan Pakistan.
Benazir Bhutto merupakan perempuan pertama yang memimpin sebuah negara Muslim di masa pasca-kolonial. Bhutto yang karismatis terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan pada 1988, namun 20 bulan kemudian ia digulingkan oleh presiden negara itu yang didukung militer, Ghulam Ishaq Khan, yang secara kontroversial menggunakan Amandemen ke-8 untuk membubarkan parlemen dan memaksa diselenggarakannya pemilihan umum. Bhutto terpilih kembali pada 1993 namun tiga tahun kemudian diberhentikan di tengah-tengah berbagai skandal korupsi oleh presiden yang berkuasa waktu itu, Farooq Leghari, yang juga menggunakan kekuasaan pertimbangan khusus yang diberikan oleh Amandemen ke-8.
Benazir terbunuh pada tanggal 27 Desember 2007 dengan ditembak di bagian leher oleh seorang pembunuh yang kemudian juga meledakkan sebuah bom bunuh diri. Pembunuhan ini terjadi ketika ia baru saja meninggalkan Liaquat National Bagh di Rawalpindi dalam rangka kampanye pemilihan umum pada awal tahun 2008.
Corazon Aquino
Maria Corazon Sumulong Cojuangco Aquino lahir di Paniqui, Tarlac, Filipina, 25 Januari 1933. Wanita yang dikenal luas dengan sebutan Cory Aquino, adalah Presiden Filipina pada 1986 – 1992. Dialah wanita Asia pertama yang tampil sebagai presiden wanita di dunia.
Wanita ini adalah istri dari tokoh oposisi yang populer, senator Benigno Aquino Jr. Suaminya terbunuh sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Manila ketika kembali ke negaranya pada 21 Agustus 1983. Ia kemudian difigurkan oleh kalangan oposisi untuk menentang kekuasaan otokratik yang dilakukan Presiden Ferdinand Marcos.
Eva Peron
María Eva Duarte de Peron adalah istri kedua dari Presiden Juan Peron dan menjabat sebagai Ibu Negara Argentina dari tahun 1946 sampai kematiannya pada tahun 1952. Dia hanya sering disebut sebagai Eva Peron, atau dengan kasih sayang bahasa mungil Spanyol Evita. Eva Peron merupakan seorang aktris sebelum menjadi seorang ibu negara pada saat itu.
Eva bertemu Kolonel Juan Perón pada 22 Januari 1944, di Buenos Aires pada acara amal di Luna Park Stadium untuk manfaat para korban gempa bumi di San Juan, Argentina. Keduanya menikah tahun berikutnya. Pada tahun 1946, Juan Perón terpilih sebagai Presiden Argentina. Selama enam tahun berikutnya, Eva Perón menjadi kuat dalam pro-Peronis serikat buruh, terutama untuk berbicara atas nama hak-hak buruh. Dia juga berlari Departemen Tenaga Kerja dan Kesehatan, yang didirikan dan menjalankan amal Yayasan Eva Perón, yang diperjuangkan hak pilih perempuan di Argentina, dan mendirikan dan berlari pertama bangsa skala besar partai politik perempuan, Perempuan Partai Peronis.
Pada tahun 1951, Eva Peron meninggalkan pencalonan Peronis untuk kantor Wakil Presiden Argentina. Pada tawaran ini, dia menerima dukungan besar dari basis politik Peronis, berpenghasilan rendah dan kelas pekerja Argentina yang disebut sebagai descamisados atau "yang bertelanjang dada". Namun, oposisi dari bangsa militer dan kaum borjuis, ditambah dengan kesehatannya menurun, pada akhirnya memaksa dia untuk menarik pencalonannya. Pada tahun 1952, tak lama sebelum kematiannya karena kanker pada usia 33, Eva Perón diberi gelar resmi "Pemimpin Spiritual Bangsa" oleh Kongres Argentina.
Golda Meir
Golda Meir lahir dengan nama Golda Mabovitch, di Kiev pada 3 Mei 1898. Golda Meir adalah salah seorang pendiri negara Israel.Meir pernah menjabat sebagai Menteri Perburuhan, Menteri Luar Negeri, dan Perdana Menteri keempat Israel pada periode 17 Maret 1969 - 3 Juni 1974.
Golda Meir adalah "Wanita Besi" dalam politik Israel jauh sebelum ungkapan itu diciptakan untuk Margaret Thatcher. David Ben-Gurion pernah menggambarkannya sebagai "satu-satunya lelaki di dalam Kabinet (Israel)." Ia adalah perempuan pertama (dan hingga kini satu-satunya) yang menjadi Perdana Menteri Israel, dan PM perempuan ketiga di dunia
KEYWORD :Hari Perempuan Internasional Pemimpin Dunia