Bendera kebangsaan Korea Utara (L), Korea Selatan dan Amerika Serikat (Foto: Yonhap News)
Jakarta - Korea Selatan menyatakan penyesalannya atas keputusan Amerika Serikat untuk mengenakan tarif 25 persen untuk produk baja asing dan mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) andai Korsel tak masuk dalam pengecualian.
Menteri Perdagangan, Perindustrian dan Energi Paik Un-gyu mengadakan pertemuan dengan perusahaan baja lokal pada Jumat pagi, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah untuk menaikkan pajak pada baja asing, mengabaikan permintaan ulang tahun Seoul untuk mengecualikan produk Korea Selatan.
Paik menyatakan kekhawatiran bahwa tindakan perdagangan AS akan membawa kerugian yang cukup besar untuk bisnis Korea Selatan, karena mereka menghitung jumlah baja asing Korsel terbesar ketiga di pasar Amerika setelah Kanada dan Brasil.
Menurut laporan Asosiasi Perdagangan Internasional Korea yang dirilis pada Jumat, 60 persen ekspor pipa dan tabung Korea Selatan dikirim ke Amerika tahun lalu. Paik mengatakan Seoul akan terus mendorong pembebasan atau pengecualian beberapa produk.
"Karena tarif telah diberlakukan sementara renegosiasi untuk Perjanjian Perdagangan Bebas Korea Selatan-AS sedang berlangsung, kami akan berkonsultasi dengan AS untuk meminimalkan dampaknya terhadap perusahaan Korea Selatan," kata Paik.
Paik menambahkan bahwa pemerintah akan mengupayakan upaya bersama dengan negara-negara lain yang terkena dampak tugas baja AS. Jika permintaan tersebut tak diindahkan, Seoul akan mempertimbangkan untuk mengajukan keluhan ke WTO.
Dengan lima belas hari tersisa sampai tindakan tersebut mulai berlaku, Trump mengatakan bahwa Amerika akan tetap terbuka untuk memodifikasi atau menghapus tarif untuk masing-masing negara, "selama kita dapat menyetujui sebuah cara untuk memastikan bahwa produk mereka tidak lagi mengancam keamanan kita," katanya.
Korea Selatan Amerika WTO