Presiden China, Xi Jinping, juga sekretaris jenderal Partai Komunis China Central Committee dan ketua Komisi Militer Pusat, menghadiri sebuah pertemuan besar dalam rangka memperingati 90 tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di Aula Besar Rakyat Di Beijing, China, 1 Agustus 2017 ( Foto:Xinhua)
Jakarta – Pemerintah China akan membentuk tim khusus untuk menangani administrasi urusan veteran demi menjaga mantan tentara yang dalam beberapa tahun terakhir sering mengalami perlakuan buruk.
Badan baru tersebut akan dibentuk sebagai bagian dari perombakan yang luas dari departemen pemerintah yang secara resmi akan disetujui pada Sabtu mendatang.
Dilansir Reuters, Februari tahun lalu, veteran militer China melakukan demonstrasi dua hari di Beijing tengah, menuntut tunjangan pensiun yang belum dibayar serta menyoroti kesulitan dalam mengelola pasukan yang didemobilisasi.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Presiden Xi Jinping mengumumkan pada 2015 lalu bahwa Tentara Pembebasan Rakyat akan memangkas tingkat pasukan sebesar 300.000, yang bertujuan untuk melakukan pengurangan sebagian besar pada akhir tahun 2017.
Hal itu ia lakukan untuk berusaha mengeluarkan lebih banyak uang untuk senjata berteknologi tinggi untuk angkatan laut dan angkatan udara dan menjadi kekuatan yang lebih ramping dan lebih strategis.
Keluhan atas pensiun militer telah menjadi isu lama, dan kadang-kadang berkobar dalam demonstrasi yang terorganisir.
Lebih dari 1.000 veteran juga berdemonstrasi di luar kantor pusat Kementerian Pertahanan di Beijing pada tahun 2016, dan demonstrasi yang tersebar di seluruh wilayah negara setiap beberapa bulan sekali.
Beberapa demonstrasi oleh tentara yang didemobilisasi termasuk beberapa yang berperang melawan Vietnam pada tahun 1979 dan mengeluhkan masalah dengan uang pensiun mereka.
KEYWORD :China Veteran Militer
