Sabtu, 23/11/2024 22:20 WIB

Arab Saudi akan Berikan Hak Pekerjaan Bagi Wanita

Sekitar 205.000 siswa perempuan menerima hibah untuk belajar di luar negeri setiap tahun dan wanita mengantongi lebih banyak pekerjaan di institusi swasta, publik dan pemerintah.

Wakil menteri tenaga kerja dan pembangunan sosial, Tamadar bint Yousef Al-Ramah

New York - Arab Saudi akan memberikan hak-hak kepada wanita termasuk di dunia kerja dan bangku kuliahan. Demikian disampaikan salah satu pejabat tinggi wanita di Kerajaan tersebut kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (15/3).

Tamadar bint Yousef Al-Rama, yang ditunjuk sebagai wakil menteri tenaga kerja dan pembangunan sosial bulan lalu, dalam pertemuan Komisi mengenai Status Perempuan (CSW) di New York, yaitu pertemuan tahunan hak-hak perempuan tahunan.

"Kerajaan Arab Saudi percaya bahwa pekerjaan adalah hak setip wanita," kata Al-Rama kepada delegasi.

"Kami telah menerapkan sebuah program yang mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan dan meningkatkan partisipasinya di tempat kerja," sambungnya.

Ia mengatakan, saat ini wanita membentuk 56 persen lulusan universitas Saudi. Sekitar 205.000 siswa perempuan menerima hibah untuk belajar di luar negeri setiap tahun dan wanita mengantongi lebih banyak pekerjaan di institusi swasta, publik dan pemerintah.

Pidato tersebut disampaikan saat Putra Mahkota Mohammed bin Salman menerapkan agenda reformasi Vision 2030, yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi perempuan di angkatan kerja Saudi dari 22 persen menjadi 30 persen pada 2030.

Pejabat Saudi juga melonggarkan pembatasan sosial terhadap wanita, yang sekarang dapat menghadiri acara olahraga dan akan diizinkan untuk mengendarai mobil mulai bulan Juni karena Kerajaan tersebut mencakup interpretasi Islam yang lebih terbuka dan toleran.

Tapi meski ada perubahan yang cepat di Saudi, situasi untuk wanita di Tepi Barat yang diduduki dan Gaza adalah salah satu kemajuan yang terhenti, Al-Raba mengatakan di bawah atap kubah ruang sidang Umum PBB.

"Wanita Palestina, mirip dengan wanita lain di seluruh dunia, memiliki hak untuk mempraktikkan kegiatan ekonomi dan sosial ekonomi, dan ini tidak mungkin dilakukan berdasarkan kebijakan blokade dan penjajahan yang dilakukan oleh Israel, kekuatan pendudukan," kata Al-Rama kepada delegasi.

Pertemuan CSW PBB mengumpulkan sekitar 6.000 utusan, aktivis, dan aktivis untuk acara tahunan terbesar di dunia dalam membuat hidup lebih baik bagi perempuan dan anak perempuan, terutama di negara-negara berkembang. (Arab News)

KEYWORD :

Arab Saudi CSW New York Wanita




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :