Sabtu, 23/11/2024 07:11 WIB

Kasus "Pancung" TKI, Migrant Care: Presiden Jokowi Saja Tidak Digubris

Anis mengatakan, Presiden saja tidak digubris, apalagi masyarakat biasa.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud (Foto: Tomohiro Ohsumi/Reuters)

Jakarta - Aksi demontrasi sejumlah ormas di Kedutaan Besar Arab Saudi, tanpa ada diskusi. Pasalnya, Pusat Studi Mirasi Migrant Care menyatakan menolak pertemuan karena dianggap tidak akan mendapatkan hasil apapun.

Ketua Migrant Care, Anis Hidayah mengatakan, mediasi bukan menyelesaikan masalah yang tepat pada kasus hukuman mati terhadap buruh migran. Anis mengatakan, sekelas Presiden Joko Widodo yang sudah bernegosiasi tidak ditanggapi Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Azis.

"Saya kira enggak ada gunanya juga ketemu mereka, mereka tidak akan pernah mendengar orang lain, karena mereka hanya mendengar dirinya sendiri," ujar Anis di sela aksi pada Selasa (20/3) pagi.

Anis mengatakan, Presiden saja tidak digubris, apalagi masyarakat biasa. "Selama ini Presiden Jokowi sudah ketemu raja mereka langsung, sudah berkirim surat, Menlu sini bertemu dengan Menlu sana, negosiasi terus berlangsung, tapi  tidak dianggap," tutur Anis.

Aksi ini merespon hukuman mati TKI asal Madura, Muhammad Zaini Misrin. TKI asal Madura itu dieksekusi mati oleh pemerintah Arab Saudi pada Minggu (18/3). Zaini dituduh melakukan pembunuhan terhadap majikannya pada 2004. Zaini kemudian diproses hukum dan dijatuhkan hukuman mati pada 17 November 2008.

Permohonan pengampunan hukuman untuk Zaini pernah disampaikan Presiden Joko Widodo kepada Raja Salman dalam lawatannya ke Saudi pada September 2015 dan saat kunjungan Raja ke Indonesia pada Maret 2017. Dan Jokowi kembali mengirim surat permohonan pembebasan atas kasus Zaini, tapi permohonan tetap tak direspons.

KEYWORD :

Nasib TKI Arab Saudi Migrant Care




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :