Aung San Suu Kyi (Foto: Reuters)
Jakarta - Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi membatalkan program pidato publik yang diselenggarakan oleh Lowy Institute di Sydney, Australia, Senin waktu setempat.
Menurut pernyataan dari lembaga think-tank Lowy Institute, pemimpin myanmar itu membatalkan pidatonya yang telah dijadwalkan karena sakit. Pembatalan diumumkan beberapa jam setelah Suu Kyi bertemu Perdana Menteri Malcolm Turnbull di Canberra.
Pemenang hadiah Nobel Perdamaian itu, selama ini menuai kritikan internasional karena dianggap bungkam melihat penindasan terhadap orang-orang Muslim Arakan.
Publik menilai Suu Kyi membatalkan pidatonya karena menghindar berbicara di hadapan umum, terutama pertanyaan yang akan diajukan kepadanya terkait Arakan pada sesi tanya-jawab.
Dilaporkan bahwa Suu Kyi juga mendapat kritikan terkait Arakan pada pertemuan khusus dalam program "ASEAN-Australia Special Summit" di Canberra.
Menurut berita dari media Australia ABC, Turnbull membahas krisis pengungsi Rohingya yang sedang berlangsung. Turnbull mendorong pemimpin Myanmar mengambil keputusan sehingga pengungsi Arakan dapat kembali ke rumahnya masing-masing.
Turnbull juga menjelaskan bahwa Australia bersedia memberi dana bantuan untuk Myanmar dan Bangladesh demi membantu menyelesaikan krisis tersebut.
Myanmar Suu kyi Rohingya