Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar
Serang - Orang hebat belum tentu lahir sekali dalam seabad. Untuk Indonesia pernah dianugerahi dua manusia hebat sepanjang abad 20-21, yaitu Sukarno dan Gus Dur.
Demikian diungkapkan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Abdul Muhaimin Iskandar.
Kata Muhaimin alias Cak Imin, Soekarno sudah menjadi adalah pahlawan nasional, sementara lainnya sedang diperjuangkan agar bisa jadi pahlawan nasional.
"Gagasan Sudurisme (Sukarno dan Gus Dur) saya serap dari dua tokoh ini, dalam konteks Indonesia millenial. Saya bangga mengambil pemikiran tokoh nasional dengan reputasi global. Sukarno nggak kalah dibanding Mahatma Gandhi, Roosevelt atau Churchil. Gus Dur sebanding dengan Castro, Kemal Pasya dan Gamal Abdul Nasser. Bangga saya. Inti dari Sudurisme adalah kemanusiaan, keadilan sosial dan kemandirian ekonomi," demikian ungkap Cak Imin di Universitas Ageng Tirtayasa, Serang, Banten pada Rabu pagi (21/3).
Di hadapan 900 wisudawan, pria yang akrab dipanggil Cak Imin ini menyatakan bahwa kemanusiaan sebagai gagasan universal yang melampaui sekat agama, ras, etnis dan golongan. Hubungan baik sesama manusia sama pentingnya dengan hubungan baik dengan Tuhan.
"Dalam konteks ekonomi Sudurisme berpegang pada prinsip kemandirian. Kita menerima globalisasi aebagai peluang dan kompetisi. Namun globalisasi sebagai bentuk kolonialisme baru, kita tolak. Bahkan kita lawan," terangnya.
"Misalnya produk impor itu oke sepanjang harganya tidak merusak nilai tukar petani dan tidak karena semangat rente," lanjutnya.
Menurut Cak Imin, demokrasi yang disebut Sudurisme adalah demokrasi politik dan demokrasi ekonomi. Artinya demokrasi yang bertujuan menciptakan keberesan politik, keberesan negeri, dan keberesan rejeki warganya.
"Tahap kita sekarang baru mampir di demokrasi politik. Artinya warga belum beres rejekinya," tutur pria yang digadang-gadang sebagai cawapres 2019 ini.
KEYWORD :Cak Imin PKB Pemilu 2019 Cawapres