| Sabtu, 31/03/2018 10:05 WIB
Presiden Turki Tayyip Erdogan (Foto: Gulftoday)
Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, tawaran Perancis untuk menengahi Turki dan kelompok teror SDF yang dipimpin PYD/PKK di Suriah melampaui batasnya.
"Jika benar ada pernyataan `kita dapat menjadi mediator antara
Turki dan SDF` (oleh kepresidenan Prancis), maka itu telah melampaui batas orang yang mengatakan itu," ujar Erdogan dalam pertemuan para gubernur dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Parti) di ibu kota Ankara
"Siapa Anda berbicara tentang mediasi antara
Turki dan kelompok teror?" tanya Erdogan
Erdogan menolak segala kemungkinan untuk negosiasi dengan kelompok-kelompok teror, dia menegaskan bahwa perjuangan
Turki melawan terorisme akan terus berlanjut seperti operasi militer
Turki yang sedang berlangsung di barat laut Suriah.
Sebelumnay, sebuah pernyataan tertulis dari Istana Elysee pada Kamis mengatakan, Presiden Emmanuel Macron mengingatkan, komitmen
Perancis melawan PKK dan komitmennya terhadap keamanan
Turki dalam pertemuannya dengan delegasi SDF yang dipimpin PYD/PKK.
Namun, seperti yang telah didokumentasikan oleh
Turki, PYD/PKK dan SDF sebenarnya adalah cabang Suriah dari kelompok teroris PKK, yang diakui oleh
Turki,
Perancis, dan Uni
Eropa sebagai kelompok teroris.
Macron mengklaim bahwa SDF tidak memiliki hubungan operasional dengan kelompok teroris PKK, dan menambahkan bahwa dapat terbentuk sebuah dialog antara SDF dan
Turki dengan bantuan Prancis dan komunitas internasional".
Namun menurut Ankara, SDF didominasi oleh kekuatan PYD/PKK. Presiden
Turki menyebut penerimaan anggota kelompok teror di kepresidenan
Perancis adalah bentuk permusuhan terhadap
Turki.
Erdogan mengatakan,
Perancis sekarang tidak lagi memiliki hak untuk mengeluh tentang segala jenis kelompok teror, teroris dan kegiatan terornya.
Presiden
Turki menegaskan bahwa SDF sama dengan kelompok teror PKK/PYD/YPG, dan perubahan nama kelompok itu tidak akan mengubah pendirian
Turki terhadap mereka.
Ia meminta
Eropa untuk tidak mencoba mengelabui
Turki dengan mengubah nama kelompok teroris di Suriah.
"Kalian mencoba mencoba mengelabui kami dengan (perubahan nama) ini. Maaf, kami tahu semua dasar-dasar mereka (kelompok teror). Kami memiliki semua rincian, termasuk alamat mereka.
"Kami tahu mereka, bahkan jika kalian mengubah nama mereka setiap 24 jam," tegasanya.
Organisasi teroris PKK dalam kampanye terornya melawan
Turki yang telah berlangsung selama 30 tahun, telah menewaskan 40.000 jiwa.
Ankara telah memperingatkan aktor-aktor internasional yang bekerja sama dengan kelompok-kelompok seperti PYD/PKK, YPG/PKK, dan SDF/PKK, bahwa mereka adalah PKK dengan nama berbeda. (aa)
KEYWORD :
Eropa Turki Recep Tayyip Erdogan Perancis