Donald Trump
Washinton - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan sinyal penarikan pasukan AS dari Suriah, pada Jumat (30/3). Sikap itu membuat Trump kini berseberangan dengan kemauan mayoritas pejabat tinggi AS.
Dilansir dari Wall Street Journal, seorang pejabat pemerintah AS membenarkan kabar tersebut. Kepada Departemen Luar Negeri, Trump mengatakan dana $200 juta yang digunakan AS untuk upaya pemulihan harus dibekukan, hingga Washington berhasil meninjau kembali perannya dalam konflik Suriah.
Sejumlah pejabat juga mengatakan bahwa keputusan Trump sejalan dengan pidatonya di Richfield, Ohio, pada Kamis, 29 Maret 2018 kemarin, di mana ia mengungkapkan keinginannya untuk menarik pasukan AS dari Suriah.
"Sesuai perintah presiden, Departemen Negara terus mengevaluasi kembali tingkat bantuan yang sesuai, dan bagaimana cara terbaik mereka dapat dimanfaakan secara berkelanjutan," ujar salah seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengumumkan pada Februari lalu, bahwa AS menggelontorkan dana tambahan sebesar $200 juta, untuk melawan kelompok radikal ISIS di Suriah. Namun ternyata kebijakan itu hanya bertahan satu bulan.
"Kami akan keluar dari Suriah, sesegera mungkin," kata Trump pada Kamis lalu.
"Biarkan orang lain mengurus Suriah sekarang. Segera, segera, kami akan keluar. Kami akan kembali ke negara kami, di mana kami berada, dan di mana kami ingin berada," jelasnya dalam pidato tersebut.
Donor Utama di Wall Street Mulai Rekrut Staf Potensial untuk Bantu Trump di Pemerintahan
Amerika Serikat Donald Trump Suriah