Sabtu, 21/12/2024 21:10 WIB

Ulama Nusantara Amanatkan Cak Imin Maju Cawapres

Musyawarah politik yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Lebo, Kabupaten Sidoarjo, menghasilkan tujuh poin.

Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar bersama para ulama kiai di Sidoarjo

Sidoarjo - Para kiai Nahdlatul Ulama (NU), pengasuh pondok pesantren, ulama dan masyayikh yang tergabung dalam `Silaturahim Ulama Nusantara` menggelar musyawarah politik.

Musyawarah politik yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Lebo, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (31/3/2018) menghasilkan tujuh poin. Di antaranya, memberikan amanat kepada Muhaimin Iskandar maju sebagai Calon Wakil Presiden di Pemilihan Presiden 2019 nanti.

"Pertama, bahwasanya dalam Islam, Nashbul Imamah adalah Fardhu Kifayah sebagai bagian dari ikhtiar untuk mendorong kesejahteraan rakyat dan terwujudnya kepemimpinan yang adil," kata KH Syafrudin Syarif saat membacakan hasil musyawarah politik Silaturahim Ulama Nusantara.

Kedua, peran alim ulama telah terbukti memiliki peran sentral dan signifikan dalam proses kebangsaan Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka hingga hari ini.

Ketiga, aspirasi para masyayikh dan ulama selama ini terkesan kurang mendapat perhatian yang serius dari pemangku kebijakan, sehingga pondok pesantren, madrasah, madrasah diniyah, taman pendidikan Al Quran belum menjaid prioritas dalam program pembangunan Indonesia.

Keempat, ada keprihatinan warga NU (nahdliyin) yang sering dipinggirkan dalam pembangunan, selalu menjadi korban ketidakadilan ekonomi dan ketimpangan sosial. Angka kemiskinan tertinggi berada di pinggiran dan pedesaan yang didominasi warga nahdliyin.

Kelima, menguatnya populisme agama yang berhadap-hadapan dengan nasionalisme sekuler merupakan ancaman nyata bagi persatuan dan keutuhan bangsa. Hal ini menjadi perhatian khusus para ulama yang terus setia dengan pandangan nasionalis-religius.

Keenam, maka dipandang perlu untuk mendelegasikan sosok pemimpin nasional dari kalangan santri sebagai saluran aspirasi para masyayikh, ulama, pengasuh pondok pesantren dan kiai NU dalam mengawal dan mewujudkan kejayaan NKRI.

"Ketujuh, Dengan memohon ridho Allah SWT disertai tekad yang bulat para masyayikh, ulama, pengasuh pondok pesantren dan kiai Nahdlatul Ulama memberikan amanah kepada saudara Muhaimin Iskandar untuk berikhtiar menjadi Calon Wakil Presiden 2019," jelasny KH Safrudin yang juga Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Beberapa kiai NU yang hadir dalam musyawarah politik itu diantaranya, KH Agoes Ali Mashuri (Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Solawat), KH Zainudin Djazuli (Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Kediri), dan para ulama lainnya.

Muhaimin Iskandar, Ketua Umum DPP PKB yang juga Wakil Ketua MPR ini, juga turut hadir dalam musyawarah politik ulama nusantara.

Sementara itu, KH Agoes Ali Mashuri ditanya wartawan tentang ketika Cak Imin maju cawapres, untuk mendampingi calon presiden siapakah?

"Sampean tanya itu, berarti sampean cerdas. Kita ikut yang menang bukan yang kalah. Disandingkan dengan Pak Jokowi (Presiden Jokowi) boleh boleh saja," jelas Gus Ali.

KEYWORD :

PKB Pemilu 2019 Cak Imin Ulama Kiai




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :